Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Kumuh, Kini Waduk Pluit Jadi Tujuan Wisata

Kompas.com - 06/09/2013, 17:28 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Taman Waduk Pluit di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi lokasi tujuan wisata baru bagi warga Jakarta. Selain gratis, warga juga senang karena pemandangan di sana jauh lebih baik, tidak seperti dulu yang kumuh.

"Tiap sore di sini jadi ramai, apalagi kalau malam Minggu atau akhir pekan," ujar Adris Suyanto (44), warga Blok B RT 016 RW 017, Muara Baru, Penjaringan, belum lama ini.

Banyaknya pengunjung di taman Waduk Pluit itu mendatangkan berkah bagi Adris dan pedagang-pedagang lain di sekitar taman itu. Saban sore, Adris menjual minuman di sana. Ada pula yang menjual rokok maupun makanan ringan.

Adanya larangan bagi pedagang untuk berjualan di jalur pejalan kaki di taman itu tak membuat para pedagang kehilangan akal. Mereka sengaja berdagang secara asongan.

"Kan sama Jokowi-Ahok tidak boleh dagang di trotoar. Jadinya ya kita ngasong saja, capek sih padahal, tapi ya mau bagaimana lagi," ujar Sutopo (53), pedagang makanan ringan.

Adris mengakui, dalam sehari, ia dapat meraup keuntungan hingga Rp 50.000. Pada Sabtu dan minggu, keuntungannya berlipat menjadi Rp 150.000 hingga Rp 200.000. Biasanya para pedagang mulai berjualan dari pukul 16.00 hingga 22.00. Khusus Sabtu dan Minggu, pedagang berjualan hingga pukul 24.00.

KOMPAS.com / Dian Fath Risalah El Anshari Taman Waduk Pluit pada Malam hari, dikunjungi oleh warga sebagai salah satu tempat untuk bersantai.

Warga yang mengunjungi taman Waduk Pluit adalah warga sekitar waduk ataupun warga daerah Penjaringan dan Pluit. Ada juga warga dari Muara Angke yang datang berombongan dengan menggunakan motor gerobak. Dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, juga datang ke sana demi mengobati rasa penasaran terhadap perubahan waduk itu.

Seperti Ros (63), warga Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Saya enggak menyangka, tempat yang dulunya kurang diperhatikan oleh Pemda, sekarang sudah berubah jadi tempat sebagus ini," kata Ros (63) yang datang bersama kerabatnya dari Tanah Abang, Kamis (5/9/2013) malam.

Warga RT 05 RW 09 Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, itu sudah dua kali datang ke taman tersebut. Yang pertama, ia datang karena sekalian membeli ikan di Muara Karang. Kedatangan kedua sengaja dilakukan bersama keluarganya.

"Sekarang saya memang sengaja datang ke sini karena enak pemandangannya. Duduk di bangku taman sambil melihat waduk, berasa di laut," ujar Ros yang datang menggunakan mobil.

Taman Waduk Pluit didesain sedemikian rupa sehingga warga dapat berkumpul di taman sekitar waduk. Di taman itu, ada kursi taman yang desainnya sama dengan kursi-kursi taman di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.

Selain itu, tak jauh dari kursi-kursi taman, terdapat juga pohon-pohon besar yang disediakan oleh PT Jakarta Propertindo. Namun, pohon-pohon itu belum terlalu rindang sehingga pada di siang hari kawasan taman seluas 5 hektar itu masih terasa panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com