Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ria Rio: Kita Tetap Tinggal di Sini sampai Dibayar 5 Juta

Kompas.com - 10/09/2013, 14:22 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Warga yang tinggal di sekitar Waduk Ria Rio bersikeras untuk tetap tinggal di rumahnya sampai PT Pulomas Jaya setuju memberikan uang kerahiman Rp 5 juta.

"Kasihanlah, kita kan abis kebakaran beberapa bulan yang lalu. Ini udah pada abis-abisan. Uang Rp 1 juta paling cuma buat berapa hari aja," kata Rosita, warga RT 06/15, Pedongkelan, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, saat ditemui di rumahnya, Selasa (10/9/2013).

Hal senada juga diungkapkan Eti, warga RT 06/15 Pedongkelan. Ia mengatakan, uang kerahiman yang dijanjikan PT Pulomas Jaya tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selanjutnya.

"Uang segitu bisa buat apa sih, Mbak? Nantinya kan kita harus bayar sewa rusunnya juga. Terus belum lagi untuk biaya angkut barang-barang. Kalau bisa sih malah saya maunya minta Rp 20 juta aja sekalian. Pokoknya kalau Pulomas tetap bayar Rp 1 juta, saya bakal bertahan terus di sini," kata Eti.

Warga seharusnya mengambil uang kerahiman Rp 1 juta pada Senin (9/9/2013) kemarin, di Kantor Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Namun, karena jumlah uang dianggap tidak sesuai, warga menolak mengambil uang tersebut.

Namun, Pemprov DKI dan PT Pulomas Jaya tetap hanya memberikan Rp 1 juta sebagai uang kompensasi untuk warga di sekitar Waduk Ria Rio. Selain itu, proses relokasi warga tetap akan dilakukan pada akhir September ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com