Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Pencuri Kirim Artefak ke Kolektor

Kompas.com - 13/09/2013, 18:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya menyingkap pencurian empat artefak emas di Museum Nasional terus dilakukan, salah satunya dengan memprediksi langkah si pencuri. Diduga, pelaku akan mengirim benda berharga miliaran rupiah tersebut kepada kolektor.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, artefak yang dicuri bukan benda museum biasa. Hanya kolektor yang berselera menampung artefak peninggalan abad X dan abad XI itu.

"Karena ini barang yang akan diminati kolektor, tidak mungkin ini jatuh ke tempat yang tidak semestinya," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (13/9/2013).

Rikwanto mengatakan, pencuri tersebut tentu orang yang memahami nilai barang tersebut, termasuk mengenai ke mana mereka menyalurkan barang curian.

"Ini nilai sejarahnya luar biasa. Tentunya yang berani mengambil barang-barang itu sudah tahu akan menyalur ke mana," ujarnya.

Bila titik terang kasus tersebut terungkap, polisi akan mendalami kemungkinan keterlibatan pihak-pihak yang memuluskan aksi pencurian tersebut. "Ini akan ditelusuri, siapa yang memesan, siapa yang disuruh mengambil, dan siapa yang disuruh membantu untuk memudahkan mengambil barang tersebut," tutur dia.

Empat artefak berlapis emas itu raib dari penyimpanannya yang terletak di dalam satu lemari kaca di ruang Kasana, lantai dua, gedung Museum Nasional. Hilangnya artefak itu baru disadari pada Rabu (11/9/2013) pagi, tetapi baru dilaporkan ke polisi sehari kemudian.

Sebanyak 38 orang internal museum tengah dimintai keterangan. Polisi juga menelusuri masalah kerusakan CCTV serta alarm museum yang diketahui sudah lama tak berfungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com