Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artefak Dicolong, Orang Dalam Museum Nasional Ikut Bermain?

Kompas.com - 13/09/2013, 17:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap 38 saksi dari internal Museum Nasional terkait raibnya empat artefak bernilai tinggi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno abad ke-10 pada Rabu (11/9/2013) lalu. 

Polisi menyebut semua pihak patut untuk dicurigai. "Semua yang ada di situ kita patut curigai," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (13/9/2013).

Rikwanto mengatakan, awal penyidikan kasus pencurian tersebut memang berangkat dari dalam Museum Nasional sendiri, misalnya, lanjut Rikwanto, mengenai petugas keamanan setempat dan masalah rekaman CCTV dan alarm yang diketahui telah mati sejak lama.

Pemeriksaan terhadap 12 sekuriti, menurutnya, untuk mengetahui alibi dari masing-masing petugas keamanan tersebut sehingga dapat menentukan di mana mereka berada pada saat pencurian terjadi.

"Sementara ini, masih proses pemeriksaan berlangsung. Kita dalami sekuriti kenapa tidak ada yang tahu kejadian tersebut," ujar Rikwanto.

Selain petugas keamanan Museum, Rikwanto mengatakan, penyidik juga memeriksa tim arkeolog Museum Nasional. Pasalnya, sebelum artefak tersebut hilang dari tempatnya, tim arkeolog sempat melakukan dokumentasi terhadap benda bersejarah di museum untuk pendataan.

"Sempat dibuka beberapa waktu lalu untuk difoto-foto. Alasannya untuk didokumentasi. Tadi pagi bincang-bincang dengan pejabat Museum Gajah, memang ada rencana revitalisasi Museum Gajah akan didata ulang, dan salah satunya dengan difoto itu," ujar Rikwanto.

Ia menambahkan, foto artefak yang hilang dan beredar di media itu diambil saat dokumentasi pada kurun waktu sekitar beberapa bulan lalu. Sementara ini, 38 saksi masih dalam proses pemeriksaan penyidik kepolisian.

Polisi sudah melakukan olah TKP dan mengambil sidik jari di lokasi artefak yang hilang tersebut. Polisi masih menelusuri siapa pelaku pencurian barang bersejarah di Museum Nasional tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com