Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Ton Gula Pasir Ilegal Disita di Kalbar, Stok Menipis

Kompas.com - 12/10/2013, 13:24 WIB

PONTIANAK, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mencatat telah menyita 679 ton gula pasir ilegal asal Malaysia sepanjang Januari-Oktober 2013. Ironisnya, stok gula di Kalimantan Barat kini sedang langka.

"Tercatat sudah sebanyak 122 kasus penangkapan gula pasir ilegal yang ditangani jajaran Polda Kalbar dan telah diamankan sebanyak 132 tersangka dari jumlah kasus tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar Mukson Munandar, Sabtu (12/10/2013), di Pontianak.

Mukson menjelaskan, razia terhadap distribusi gula dan aktivitas ilegal lain di kawasan perbatasan Kalbar-Sarawak rutin dilakukan dan semakin ditingkatkan pada akhir-akhir ini. Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Arie Sulistyo membentuk tim pemberantasan barang-barang ilegal melalui perbatasan darat.

Mukson meminta instansi terkait dan pemerintah mengantisipasi maraknya razia gula ilegal tersebut. Pemerintah diharapkan mampu mendesak pedagang gula antarpulau terdaftar (PGAT) di Kalbar untuk memasukkan gula lebih banyak lagi sesuai kebutuhan.

"Kalau dulu alasan PGAT enggan memasukkan gula pasir legal dalam jumlah banyak karena kalah saing dalam harga. Kini ketika gula ilegal sudah tidak ada, kesempatan mereka untuk mendatangkan gula legal," kata Mukson.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalbar Mahmudah mengatakan, kelangkaan gula pasir di Kota Pontianak terjadi karena razia besar-besaran oleh polisi terhadap gula ilegal di perbatasan. Ia sudah mengimbau kepada pedagang gula antarpulau terdaftar di Kalbar untuk memasukkan gula sesuai dengan persyaratan dan dokumen yang diperlukan.

"Di Kalbar, terdapat 15 pedagang antarpulau terdaftar di Kota Pontianak," ujarnya.

Menurut Mahmudah, pedagang melaporkan hanya ada stok gula pasir sebanyak satu ton. Adapun kebutuhan gula pasir di Kalbar mencapai 6.400 ton per bulan.

Saat ini, Pemerintah Kota Pontianak sedang mengusulkan kepada semua anggota atau asosiasi gula di Pontianak untuk mengajukan tambahan kuota gula pasir antarpulau kepada Provinsi Kalbar. Edi selaku Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Pontianak mengatakan, pihaknya bisa memantau harga dan stok gula. Kini harga gula di Pontianak mencapai Rp 18.000 per kilogram, lebih mahal dari harga normal Rp 11.000/kg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com