Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polsek Tanjung Duren Tutupi Identitas Polisi Salah Tembak

Kompas.com - 13/10/2013, 14:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Robin Napitupulu penasaran dengan polisi yang menembaknya. Namun, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Duren, AKP Khoiri, yang mendatanginya di Rumah Sakit Pelabuhan, Jakarta Utara, tidak membuka identitas anggotanya yang menembaki mobil Robin.

Menurut Robin, pejabat Polsek Tanjung Duren itu mendatanginya di RS pada Minggu (13/10/2013) pagi tadi. Robin pun langsung menanyakan siapa nama anak buah Khoiri yang memberondong kendaraan pribadinya dengan peluru.

"Tapi dia nutup-nutupin. Saya ceritakan ciri-cirinya, jenggotan dan segala macam. Dia malah bilang enggak thau karena banyak anggotanya yang jenggotan," ujar Robin kepada Kompas.com.

Kanit Reskrim, kata Robin, hanya berjanji akan mengurus kasus tersebut hingga selesai, tanpa memberitahukan identitas dua anak buah yang menembaknya. Tidak hanya itu, sang Kanit berusaha menyelesaikan persoalan tersebut dengan cepat. Pihaknya meminta maaf kepada Robin karena petugasnya telah salah sasaran. Biaya pengobatan sekaligus perawatan pun ditanggung Kepolisian semuanya.

"Tapi saya bilang, bukan masalah biayanya. Saya sudah merugi banyak. Saya trauma, saya malu sama warga sekitar, meskipun mereka tahu bahwa saya bukan maling seperti polisi bilang," lanjutnya.

Menurut Robin, keluarganya telah melaporkan insiden tersebut ke Kepolisian Sektor Koja, Jakarta Utara. Ia berharap insiden yang mencoreng wajah institusi Kepolisian RI tersebut tak terulang lagi.

Robin menjadi salah korban tembakan petugas Reskrim Polsek Tanjung Duren yang mengejar pelaku pencurian kendaraan bermotor di wilayahnya pada Sabtu (12/10/2013) malam. Petugas menemukan mobil Toyota Rush bernomor polisi B 1946 KOR yang mirip dngan mobil pelaku.

Petugas melepaskan empat peluru ke mobil itu. Setelah dipastikan, rupanya petugasnya salah sasaran. Mobil malang tersebut diketahui milik warga Bekasi bernama Robin Napitupulu (25).

Polsek Tanjung Duren mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun, dengan tegas Khoiri mengatakan bahwa operasinya sesuai prosedur.

Robin mengalami trauma dengan luka sobek di tempurung kepala dan pelipis sebanyak 20 jahitan. Tidak hanya itu, lengan tangan kanan dan pinggangnya memar akibat terkena serpihan peluru, jari telunjuk kanan pun mengalami retak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com