Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: "Masak" Saya Baru Setahun Dikejar-kejar Terus...

Kompas.com - 14/10/2013, 11:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Selasa besok, 15 Oktober, tepat setahun Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama memimpin Ibu Kota. Banyak pihak membuat evaluasi kinerja mereka. Jokowi menanggapi kritikan tersebut dengan santai.

Jokowi menyerahkan penilaian setahun kinerjanya ke masyarakat. Ia mengakui masih banyak sekali tugasnya dalam menyelesaikan masalah Jakarta yang cukup kronis.

"Tugas kita kan masih bertumpuk-tumpuk, banyak tho. MRT harus jalan, normalisasi sungai dan waduk harus jalan, dan masih panjang (daftar). Ini berkesinambungan," kata Jokowi belum lama ini.

Misalnya, untuk menangani banjir, hasilnya tentu tidak bisa dilihat dalam setahun. Jokowi mengatakan, ia sempat bertanya kepada Wali Kota Rotterdam, Belanda, berapa lama mereka menyelesaikan masalah banjir dan melakukan rekayasa air.

"Ternyata Belanda butuh 200 tahun untuk tangani air. Masak saya baru setahun dikejar-kejar terus, he-he-he..," kata Jokowi terkekeh-kekeh.

Mantan Wali Kota Solo itu juga menegaskan, dia mau melakukan evaluasi terhadap program-programnya yang sudah berjalan, misalnya Kartu Jakarta Sehat (KJS). Menurutnya, saat ini warga sudah banyak yang dilayani dalam program KJS ini.

"Sekarang sudah enggak terlalu ramai, artinya normal kembali. KJS perkiraan kita memang hanya ramai 4-5 bulan. Cek saja di puskesmas dan di rumah sakit. Enggak seperti dulu, orang berduyun-duyun karena sebelumnya penyakitnya bertahun-tahun tidak punya peluang. Sekarang ada harapan, jadi masuk rumah sakit semua. Ini jangan dilupakan. Ini revolusi kesehatan," ujarnya.

Ke depan, ia menginginkan masalah kesehatan bukan hanya penanganan di hilir, melainkan juga di hulunya. "Yang sangat dibutuhkan menurut saya adalah pencegahannya. Lingkungan yang baik, gizi yang baik, makanan yang sehat, tidak merokok, itu targetnya. Tapi, yang bertumpuk-tumpuk ini harus diselesaikan," jelasnya lagi.

Untuk itulah, Jokowi masih berambisi membangun kampung-kampung sehat, bukan hanya fisiknya, melainkan juga perilaku warganya.

Menurut Jokowi, saluran sanitasi yang baik, drainase yang baik, akan menciptakan lingkungan yang sehat. Selain itu, kawasan permukimannya juga harus memiliki taman-taman. "Coba cek di DKI ini permukiman betapa kotornya, selokan mampet, bagaimana kita mau sehat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com