Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/10/2013, 12:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama melakukan konseling dan tes virus HIV AIDS secara sukarela. Tesnya itu dilaksanakan dalam rangka bulan bakti Voluntering Conseling and Testing (VCT).

Basuki pun mengikuti tiga tahap VCT. Pertama, dia mengisi formulir pernyataan ketersediaan mengikuti tes HIV. Menurut petugas yang berjaga di booth pendaftaran, para petugas tidak boleh memaksa pasien, apabila tidak bersedia diperiksa.

Setelah mengisi formulir, Basuki kemudian diambil darahnya untuk dites. Hasil tes darah itu dapat diketahui selama lebih kurang 20 menit. Setelah itu, mantan bupati Belitung Timur tersebut menuju ruang konseling untuk pemberian hasil tes darah oleh konselor (pembina konseling).

"Ini pertama kali saya ikut ujian kayak begini. Hasil tesnya itu ditaruh di amplop, dan saya bisa lihat hasilnya negatif, positif, atau intermediate," kata Basuki di Blok G, Balaikota Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Hasil tes HIV AIDS itu, kata Basuki, tidak diperbolehkan untuk dikembalikan lagi kepada pasien. Sebab, ada kemungkinan yang menjalani tes itu merupakan pekerja seks komersial (PSK) untuk kemudian menggunakan hasil tes tersebut demi "menjual diri". Hasil tes itu juga dapat disalahgunakan sebagai jaminan bahwa dirinya tidak terjangkit virus HIV.

Selain dirinya, Basuki juga meminta jajarannya di Pemprov DKI untuk secara sukalera mengikuti VCT tersebut. Sebab, dengan mengetahui indikasi lebih awal, maka dapat segera dilakukan pengobatan dan pencegahan kematian. Apabila seseorang terjangkit HIV dan tidak terobati dalam jangka waktu yang lama, virus itu bisa berubah menjadi penyakit AIDS mematikan.

"Jadi, kita minta mereka untuk tes. Saya jadi contoh. Saya aja mau dites masa yang lain tidak mau," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com