Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Saksi di Persidangan, Keterangan Polisi Berbeda dengan di BAP

Kompas.com - 24/10/2013, 22:42 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua anggota polisi dari Polsek Metro Kebayoran Lama, yakni Yudi Pendy dan Dwi Kustianto, menjadi saksi dalam sidang kasus pembunuhan seorang pengamen bernama Dicky Maulana (18) di kolong Jembatan Cipulir, Kebayoran Lama, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/10/2013).

Sejumlah keterangan yang disampaikan dari keduanya dipertanyakan tim kuasa hukum keenam pengamen Cipulir dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta karena bertolak belakang dengan  kesaksian mereka dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Di BAP tertulis tahu ada tusukan dan sayatan di baju (korban) yang kelihatan. Tapi tadi masa enggak bisa lihat kondisi dan baju korban," tanya salah satu pengacara terdakwa, Johannes Gea, kepada Yudi Pendy.

Saat memberikan kesaksiannya, Yudi mengatakan, tak melihat ada bercak darah di tubuh korban Dicky saat pertama kali ditemukan di lokasi kejadian, Minggu (30/6/2013). Selain itu, dia juga mengatakan tak melihat ada sebilah golok di lokasi tersebut.

Johannes juga mempertanyakan keterangan Yudi yang menyatakan jenazah Dicky ditarik oleh para terdakwa ke permukaan setelah sebelumnya ditemukan mengambang di air. Sementara dalam  BAP, Yudi tak pernah menyatakan mayat ditemukan dalam kondisi mengambang di air, yaitu di arus Sungai Pesanggrahan.

Sementara saksi kedua, yakni Dwi Kustianto, yang juga anggota kepolisian mengatakan, saat mengecek ke lokasi kejadian, dia menemukan sebilah golok penuh bercak darah. Namun, dia tak melihat ada kayu.

"Di BAP berkata ada kayu, sekarang cuma bilang hanya golok," tanya Johannes kepada Dwi.

Selain adanya perbedaan antara kesaksian di persidangan dengan yang ada dalam BAP, keterangan Yudi dan Dwi juga berbeda dan tidak sinkron satu sama lain.

Yudi menyatakan, saat jenazah Dicky ditemukan, dia tiba sekitar pukul 13.00 WIB. Dia tak melihat ada bercak darah di tubuh korban dan tak melihat ada sebilah golok. Dia juga mengungkapkan, suasana di lokasi kejadian sepi.

Sementara Dwi menyatakan, dia tiba sekitar pukul 13.00 WIB. Dia melihat ada bercak darah di tubuh korban dan melihat ada sebilah golok yang juga penuh bercak darah. Dia juga mengungkapkan, suasana di lokasi kejadian sedang ramai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com