Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Kalau Perlu, Pembuat Video Asusila Tidak Naik Kelas

Kompas.com - 31/10/2013, 17:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyarankan agar semua siswa yang terlibat dalam video asusila SMP Negeri 4, Jakarta Pusat, diberikan sanksi terberat. Upaya itu untuk memberikan efek jera kepada siswa agar tidak lagi melakukan hal tersebut.

"Kalau perlu sanksi buat mereka yang membuat video itu tidak naik kelas," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (31/10/2013).

Ia menceritakan bahwa sanksi itu berpengaruh kepada para siswa. Dia mencontohkan hukuman yang diterima adiknya saat duduk di sekolah dasar karena terlibat perkelahian. Mereka yang terlibat pertengkaran dihukum tidak naik kelas.

Kendati demikian, Basuki tidak gegabah perihal keputusan tersebut. Ia juga telah meminta bantuan psikolog untuk membantu konsultasi, faktor-faktor apa saja penyebab terjadinya peristiwa tersebut.

Basuki mengatakan, Pemprov DKI berprinsip memberikan sanksi jelas sehingga ada efek jera bagi anak-anak yang membuat video seperti itu. Dinas Pendidikan DKI pun telah memberikan pengarahan kepada pihak sekolah. Ia sedang menunggu laporan Dinas Pendidikan DKI (Disdik DKI).

"Kita mesti sangat hati-hati dalam hal ini. Apakah dia di-bully atau yang lain. Makanya, psikolog yang jauh lebih mengerti," ujar Basuki.

Kepala Disdik DKI Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, Pemprov DKI telah memberikan konseling dengan mengirim psikolog pilihan Basuki dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI, Mia. Pendampingan juga dilakukan oleh pakar pendidikan dan psikolog pendidikan.

Selain itu, Disdik DKI juga telah melakukan pemulihan terhadap 600 peserta didik, 60 guru, dan 12 karyawan SMP negeri yang terletak di Lapangan Banteng tersebut. Rencananya, pada 1 November 2013, Disdik DKI akan menyelenggarakan semiloka tentang pendidikan seks dan kesehatan reproduksi oleh psikolog dan aktivis HIV-AIDS Baby Jim Aditya, serta psikolog perlindungan anak oleh Badriyah Fayumi dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Semiloka itu akan diselenggarakan di Balai Yos Sudarso, Kantor Wali Kota Jakarta Utara, selama dua hari, yaitu Jumat dan Sabtu (2/11/2013).

"Semiloka kepala SMP se-Jakarta akan dilaksanakan Jumat mulai pukul 14.00 sampai 17.00. Pada hari Sabtu, ketua komite SMP se-Jakarta akan dikumpulkan pukul 08.30-12.30," kata Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com