Dengan demikian, KA Pangrango yang beroperasi sejak Sabtu (9/11) terdiri dari dua kelas eksekutif dan tiga kelas ekonomi berpenyejuk ruangan. Setiap kereta eksekutif berisi 50 kursi tipe dua-dua, bertelevisi, dan bertarif Rp 35.000 per orang. Setiap kereta ekonomi berisi 106 kursi tipe tiga-dua dan bertarif Rp 15.000 per orang.
Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Sukendar Mulya mengatakan, penambahan kelas untuk mengakomodasi permintaan masyarakat. ”Pangrango selalu penuh, terutama pada akhir pekan dan hari libur,” katanya, Kamis (21/11/2013).
Sebelum penambahan kelas eksekutif, tingkat keterisian KA Pangrango lebih dari 90 persen. Dari 368 kursi kelas eksekutif dan kelas ekonomi, lebih dari 331 kursi selalu terisi penumpang. Banyak calon penumpang mengeluh tidak mendapat tiket meskipun sudah antre di Stasiun Bogor Paledang di Kota Bogor atau Stasiun Sukabumi di Kota Sukabumi.
PT KAI menilai, tingkat keterisian Pangrango luar biasa dan memuaskan. KA Pangrango dengan cepat menjadi angkutan umum andalan masyarakat Bogor-Sukabumi.
Sejak ditutupnya KRD Bumi Geulis pada 5 Desember 2012, rute Bogor-Sukabumi cuma dilayani bus dan minibus yang lewat jalan raya dan didera kemacetan. Dengan KRD atau KA, waktu tempuh maksimal dua jam. Dengan bus dan minibus yang terjebak macet, perjalanan menghabiskan waktu lima jam.
Sukendar mengatakan, jika animo masyarakat tetap tinggi, PT KAI mempertimbangkan menambah rangkaian lagi. Ia memahami ada saran untuk menambah lagi satu kelas eksekutif sehingga seimbang dengan kelas ekonomi, yakni masing-masing tiga rangkaian. Jika seimbang, bisa dilihat kecenderungan masyarakat memilih ekonomi atau eksekutif sehingga terlihat kemampuan bayar pengguna Pangrango.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang Ervan menyatakan, Kemenhub akan membantu meningkatkan pengoperasian KA Pangrango. Pada 2014 akan ada penambahan jadwal perjalanan dan rangkaian baru. (BRO)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.