Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Khawatir Situ Rawa Badung Meluap Banjiri Permukiman

Kompas.com - 24/11/2013, 15:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Saluran air yang masuk di permukiman warga dan bermuara di Situ Rawa Badung, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, sangat sempit. Melihat dari kondisinya yang kecil dan digenangi sampah, bila hujan turun deras, air dari saluran air tersebut meluap dan menggenai permukiman warga.

Ketua RT 13 RW 08 Edi mengatakan, problem tersebut muncul lantaran satu-satunya saluran air yang bermuara di situ Rawa Badung itu tidak punya daya tampung maksimal. Sedangkan debit air yang masuk apabila hujan, melebihi kapasitas saluran air yang bermuara ke Situ Rawa Badung.

"Kalau hujan deras, air itu datang dari arah jembatan layang, masuk ke got kecil, lalu airnya naik jadi bikin banjir," kata Edi, saat ditemui Kompas.com, Minggu (24/11/2013).

Menurut Edi, kucuran air yang banyak juga disebabkan tidak adanya saluran air memadai dari arah jembatan layang yang memasuki jalan KRT Radjiman. Air kemudian masuk melintasi 3 RT dan bermuara di Situ Rawa Badung.

Memasuki musim penghujan ini, Edi berharap ada pembenahan di saluran air tersebut. Sebab, potensi banjir mengancam 100 Kepala Keluarga dengan jumlah kurang lebih 300 jiwa di sana.

"Paling tidak ada perbaikan, biar lancar. Problemnya juga kan karena saluran airnya kecil. Nah, di muaranya juga itu sampah sering nyangkut di satu rumah yang berdiri di atas saluran air," ujar Edi.

Selain itu, dia berharap adanya perhatian pihak yang bertanggung jawab mengenai gorong-gorong yang mengaliri air dari Situ Rawa Badung menuju Kali Buaran. Sebab, warga khawatir gorong-gorong tersebut tersumbat sehingga menyebabkan banjir seperti yang pernah terjadi dan melanda kawasan itu pada awal 2013 silam.

Setelah banjir kala itu, Edi mengatakan, pengerukan untuk pendalaman situ dilakukan oleh suku dinas terkait. "Kondisinya sekarang sudah bagus karena pernah dikeruk pakai beko sekitar Maret lalu habis banjir di kawasan ini," ujar Edi.

Awal 2013, kata Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan Jatinegara H Sudirman, banjir karena luapan situ tersebut kala itu menggenangi 3 RT wilayah setempat yakni RT 13, RT 5, dan RT 15.

"Yang paling parah RT 13 sama RT 05. Banjirnya antara 50 cm-70 cm. Di gorong-gorong yang buang airnya ke Kali Buaran itu tersumbat, dan selama ini yang dikeluhkan oleh warga ya itu. Jadi air enggak lancar," ujar Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com