Edi, Ketua RT 13 RW 08 di permukiman setempat, menuturkan bahwa sampah yang berada di tepi situ itu kemungkinan dibuang secara liar oleh orang dari atas jalan. Sampai saat ini, memang belum ada petugas yang membersihkan sampah pada tepian situ tersebut.
"Sampah di sana itu kemungkinan dari orang luar yang kita enggak tahu dari mana lalu membuang sampah begitu saja di sana," kata Edi kepada Kompas.com, di tepian situ tersebut, Minggu (24/11/2013).
Edi mengatakan, sampah yang mengotori bukan berasal dari warga sekitar. Pihak RT menyediakan dua gerobak sampah dan petugas kebersihan lingkungan untuk mengangkut sampah lalu membuangnya di lokasi pembuangan sampah sementara yang berada di seberang Jalan KRT Radjiman.
Selain sampah, terdapat eceng gondok yang mulai tumbuh disekitar tepi situ tersebut. Kendati demikian, Edi mengatakan pembersihan terhadap tumbuhan liar itu sudah dilakukan beberapa waktu lalu.
"Kalau sampahnya enggak, tapi kalau eceng gondok di sini lebih rutin dibersihkan ," ujar Edi.
Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan Jatinegara H Sudirman mengutarakan hal senada. Kurangnya pengawasan membuat tepi situ tersebut menjadi tempat pembuangan sampah oleh orang luar pemukiman setempat.
"Kalau sumber dari mana saya tidak tau persis, tapi pastinya dari banyak orang lewat yang buang sampah sembarangan. Barang kali tidak sadar akan dampak negatif dri buang sampah di sana" ujar Sudirman.
Pantauan Kompas.com, sampah menumpuk pada tepi situ yang berbatasan dengan Jalan KRT Radjiman menuju arah Jalan Raya Bekasi tersebut. Sampah rumah tangga pada umumnya paling banyak terdapat pada tepi situ tersebut.
Selain itu, material bekas bangunan, sofa, kayu, plastik, dan banyak sampah lainnya terbengkalai di tepian waduk. Aroma tak sedap dapat tercium ketika berdiri dipinggir situ yang terdapat banyaknya sampah tersebut.
Selain sampah, eceng gondok juga mulai tumbuh disudut-sudut situ yang menurut warga memiliki luas sekitar 3 hektar itu. Meski demikian, permukaan air pada situ di sana masih dalam kondisi yang bersih dari tumbuhan liar itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.