Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Basuki Pernah Dimarahi dan Siap Dipecat Gerindra

Kompas.com - 02/12/2013, 17:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, ia siap dipecat oleh partainya, Partai Gerakan Indonesia Raya. Asalkan bertujuan membenahi Jakarta, Basuki tegas untuk menegakkan kebijakan sesuai dengan peraturan, bukan kepentingan partai.

Basuki menuturkan, ia pernah ditegur oleh partai tempatnya bernaung, yaitu  Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Teguran itu terkait penertiban masyarakat kelas bawah, seperti pedagang kaki lima (PKL) dan warga bantaran kali, yang merupakan sasaran pemilih pada Pemilu 2014.

"Partai saya yang sekarang sempat marah-marah sama saya karena partai, kan, sedang pemilu dan memanfaatkan orang-orang kecil itu untuk memilih," kata Basuki dalam acara Rembuk Provinsi 2013 di Hotel Lumire, Jakarta, Senin (2/12/2013).

Meski demikian, pria yang dikenal dengan nama Ahok itu tidak khawatir apabila nantinya berselisih dengan partainya dalam hal penertiban Jakarta. Menurut Basuki, mengatasi kesemrawutan Jakarta, mau tak mau, membuatnya bersikap tegas dalam menegakkan peraturan. Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak asal menggusur bangunan bantaran kali ataupun membongkar PKL.

"Kami kasih solusi kepada mereka. Kami bukan benci orangnya, tetapi kami benci sikapnya," ujar Basuki.

Menurut Basuki, ia dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah rela dan pasrah apabila nantinya dipecat oleh partai asalkan Kota Jakarta bisa dibenahi. Hal itu pula yang membuatnya dan Jokowi tak menunggu pelaksanaan Pemilihan Umum 2014 untuk menjalankan segala kebijakan.

Dalam satu tahun pertama ini, Basuki dan Jokowi memiliki target untuk mendidik warga Jakarta. Selama lima tahun nanti, kata Basuki, Pemprov DKI harus dapat berani tegas dengan menegakkan peraturan.

"Gubernur dan saya sudah memilih, sekalipun dipecat partai, ya sudah enggak apa-apa. Kami ngotot mendidik orang Jakarta 'konyol' seperti ini, ya enggak apa-apa pecat saja," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com