JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Manggas Rudy Siahaan mengungkapkan kekhawatiran program pembangunan underpass dan fly over di 15 perlintasan rel kereta di Jakarta tidak berjalan optimal.
Pasalnya, untuk menjalankan program pembangunan tersebut pihaknya harus mendapat persetujuan dari DPRD Jakarta terlebih dahulu. "Ada 15 fly over dan underpass yang kita bangun di perlintasan rel kereta tahun 2014. Tapi itu pun tergantung anggaran yang disetujui DPRD DKI berapa, bisa saja kurang kan," ujar Manggas saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (10/12/2013) siang.
Satu fly over dan underpass, diketahui menelan dana sebesar Rp 150 miliar. Berarti total, proyek pembangunan tersebut akan menelan dana Rp 2,25 triliun. Manggas pun memastikan proyek tersebut masuk dalam rencana unggulan Pemprov DKI Jakarta.
DPRD Setuju, Asal...
Dihubungi terpisah, anggota Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta fraksi Partai Gerindra Sanusi menegaskan, pihaknya akan mendukung proyek pembangunan tersebut. Selain mengurai macet, fly over serta underpass bisa meminimalisir kecelakaan.
"Apalagi namanya program unggulan gubernur. Kita tidak mungkin apa-apain itu program. Kita setujuin saja langsung," tegasnya.
Namun, mumpung Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) belum disahkan, Sanusi meminta pada Dinas PU untuk menjadikan anggaran pembangunan fly over dan underpass di simpang perlintasan rel dibuat menjadi single years.
Pertimbangannya, tahun 2014 merupakan tahun politik di mana situasi birokrasi, khususnya di DKI Jakarta, rentan tidak fokus. "2014 itu tahun politik. Susah sekali bekerja di tahun-tahun ini. Makanya daripada enggak kelar nantinya, mendingan langsung aja dibuat pembangunannya satu tahun selesainya," ujar Sanusi.
Seperti diketahui, Pemprov DKI berencana membangun fly over dan underpass di 15 perlintasan rel kereta, yakni 7 di perlintasan rel kereta arah Serpong (perlintasan kereta Pondok Betung), 2 perlintasan rel kereta arah Cikampek, 2 perlintasan rel kereta arah Tangerang serta 4 perlintasan yang berada di arah Depok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.