Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dicecar Pertanyaan Seputar GSW oleh Komisi IV DPR

Kompas.com - 12/12/2013, 15:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat Kerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dengan Komisi IV DPR banyak membahas tentang reklamasi di pantai utara Jakarta. Bahkan, Jokowi dicecar oleh 13 anggota komisi yang hadir dengan pertanyaan seputar megaproyek giant sea wall (GSW) atau tanggul raksasa.

Sudin, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, menanyakan soal keberpihakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada kaum nelayan jika GSW dibuat. "Apakah ada akses untuk nelayan di area GSW dan apakah permukiman mereka juga turut ditata?"

Jazilul Fawaid, anggota DPR Fraksi PKB, bertanya tentang pembangunan GSW, apakah sudah didukung dengan perangkat hukum yang kuat dari Pemprov DKI Jakarta atau belum. Dia tidak ingin pembangunan GSW malah menguntungkan pihak pengembang semata karena ada ketimpangan dari segi perangkat hukumnya.

Untuk pertanyaan Sudin, Jokowi mengatakan, DPR RI tidak perlu khawatir. Sebabnya, di dalam perencanaan GSW akan dibangun kanal-kanal sebagai akses para nelayan melaut dan pulang ke permukiman. "Kita tak akan mengusik nelayan," ujar Jokowi.

Dari total 5.100 hektar lahan yang sesuai rencana akan direklamasi, kata Jokowi, 250 hektar di antaranya akan dipakai untuk pembangunan permukiman nelayan yang lengkap dan layak.

Menjawab pertanyaan Jazilul, Jokowi mengatakan, proyek ini telah direncanakan sejak pemerintahan sebelumnya. Telah ada 17 izin reklamasi yang masuk ke Pemprov DKI, tetapi Gubernur DKI sebelum Jokowi, yakni Fauzi Bowo, baru memberikan izin satu reklamasi, yakni di Pantai Indah Kapuk (PIK). Izin itu pun diketahui telah habis masanya pada September 2013 yang lalu.

Jokowi memastikan tidak akan memperpanjang izin reklamasi itu. Pihaknya ingin melakukan kajian mendalam terlebih dahulu tentang proyek GWS secara menyeluruh agar Pemprov DKI untung.

"GSW-nya sendiri kan dibangun 2020. Tapi saya minta FS (feasibility studies) selesai 2014, supaya langsung dikerjakan enggak pakai lama-lama lagi, langsung diputuskan," ujar Jokowi.

Rapat kerja tersebut berlangsung selama sekitar 90 menit. Dengan suasana yang santai, tetapi tetap kontekstual, anggota DPR RI silih berganti menanyakan banyak hal seputar GSW kepada Jokowi. Orang nomor satu di Jakarta yang didampingi PLT Sekda Wiryatmoko, Kadis Tata Ruang Gamal Sinurat, dan staf lainnya pun menjawab pertanyaan dengan baik dan lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com