Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Kecewa Atut Dua Kali Batal Hadiri Pelantikan Walkot Tangerang

Kompas.com - 18/12/2013, 14:10 WIB
TANGERANG, KOMPAS.com- DPRD Kota Tangerang kecewa atas pembatalan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang, Banten, pada hari ini, Rabu (18/12/2013). Pembatalan dilakukan setelah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tidak hadir.

Ketua DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatine mengatakan, kabar tentang ketidakhadiran Atut itu disampaikan oleh Biro Pemerintahan Pemerintah Provinsi Banten pada Selasa (17/12/2013) malam sekitar pukul 22.00. Herry mengaku kaget dan kecewa mendengar hal itu karena untuk kedua kalinya pelantikan itu batal. Sebelumnya, Atut juga batal hadir dalam acara pelantikan yang semestinya dilakukan pada Minggu (15/12/2013). "Gubernur tidak bisa karena ada urusan pribadi," kata Herry.

Pada pukul 08.30 WIB hari ini, DPRD Kota Tangerang menerima surat resmi dari Pemprov Banten mengenai ketidakhadiran Gubernur Banten karena alasan sakit. Oleh karena itu, DPRD memulai paripurna pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang dengan mengumumkan kepada tamu undangan bahwa acara tidak bisa dilaksanakan karena Gubernur Banten tidak hadir.

"Dengan sangat kecewa, kami sampaikan paripurna pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota tidak bisa dilaksanakan atau batal karena Gubernur Banten tak hadir," kata Herry.

Ratusan tamu undangan yang hadir di acara itu tampak kecewa ketika mendengar batalnya proses pelantikan. Herry menjelaskan, DPRD akan kembali menjadwalkan ulang untuk pelantikan wali kota dan wakil wali kota melalui Badan Musyawarah (Banmus). Oleh karena itu, DPRD memohon maaf kepada para tamu undangan yang sudah hadir mengenai batalnya pelantikan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com