Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan Natal, Polri Perbantukan 1.600 Pasukan ke Polda Metro Jaya

Kompas.com - 20/12/2013, 18:48 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 1.600 pasukan dari Mabes Polri diperbantukan ke Polda Metro Jaya untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2014. Pasukan didominasi Korps Brigade Mobil Polri.

Personel dari Mabes Polri akan bergabung dengan 10.198 personel Polda Metro Jaya yang ikut dalam operasi pengamanan dengan sandi Operasi Lilin 2013. 

"Kita kerahkan untuk di berbagai tempat. Di polres dan di tempat keramaian lainnya termasuk di tempat ibadah," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, seusai apel Operasi Lilin 2013 di pelataran utara lapangan Monas, Jumat (20/12/2013). 

Rikwanto mengatakan, setidaknya ada sekitar 1.600 gereja di Jakarta. Dari jumlah itu, hanya ada sekitar 10 gereja besar seperti Gereja Imanuel dan Gereja Katedral.

Guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Polri telah bekerja sama dengan pihak keamanan gereja untuk menyisir setiap anggota jemaat yang akan masuk ke dalam gereja.

Nantinya, setiap anggota jemaat akan diperiksa dan melewati gerbang metal detector sebelum memasuki area gereja.

Khusus untuk pengamanan Gereja Katedral, Rikwanto menuturkan bahwa jumlah pasukan yang diturunkan sekitar sepersepuluh dari jumlah pasukan yang diterjunkan.

"Di Katedral ada 800-1.000 pasukan karena besar, dan banyak kegiatan pra dan pasca-Natal. Selain itu, sejumlah unsur organisasi masyarakat Islam seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah juga turut membantu jalannya pengamanan secara sukarela," kata dia.

Rikwanto berharap, operasi yang akan diselenggarakan sejak 23 Desember 2013 hingga 1 Januari 2014 mendatang tersebut berjalan tanpa gangguan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com