"Jika mengharuskan peserta didik belajar di rumah, para guru memberi tugas, memonitor dan menagih tugas-tugas tersebut saat situasi sudah pulih dari banjir," kata Taufik, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (13/1/2014).
Empat sekolah yang terkena dampak banjir itu adalah SMA Negeri 8 Bukit Duri, SMA Negeri 60 Jalan Bangka, SMP Negeri 124 Jalan Bangka, dan SMA Negeri 9 Kebon Pala, Jakarta Timur.
Melihat cukup banyak sekolah yang terkena banjir maupun akses jalan menuju sekolah tertutup banjir, ia telah mengeluarkan beberapa instruksi kepada kepala sekolah. Instruksi tersebut antara lain, kepala sekolah diimbau memonitor perkembangan berita tentang kondisi ibu kota melalui berbagai sumber berita dari waktu ke waktu.
Selain itu, kepala sekolah dan guru (tenaga pengajar) diminta bersama-sama menyelamatkan barang-barang dan dokumen berharga yang ada di sekolah. "Waspada penggunaan listrik untuk mencegah korsleting listrik, yang mengakibatkan kebakaran," kata Taufik.
Dia juga mengimbau suku dinas pendidikan di lima wilayah ibu kota untuk mengingatkan semua kepala sekolah negeri dan swasta yang langsung terkena banjir, aksesnya kebanjiran, atau tidak terkena banjir sama sekali, mengantisipasi dan waspada terhadap berbagai hal yang terjadi.
Selain itu, apabila diperlukan oleh masyarakat setempat, sekolah dapat dialihfungsikan menjadi pengungsian sementara. "Semua jajaran agar melakukan piket dan pemantauan dengan sebaik-baiknya," kata Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.