JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir akibat luapan Sungai Ciliwung di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Pulo, Jakarta Timur, melumpuhkan aktivitas pertokoan di kawasan itu. Pengusaha pun merugi karena terpaksa menutup toko akibat banjir yang menutup ruas jalan di sana.
Pranoto (55), salah satu pemilik toko karpet dan kasur di sebelah Gang V, Kampung Pulo, mengatakan, dia terpaksa menutup tokonya karena air menggenangi jalan di depan tokonya. Jalan Jatinegara Barat itu ditutup karena kendaraan milik warga Kampung Pulo diungsikan di ruas jalan itu.
"Dari mulai hari ini saya tutup toko, belum tahu sampai kapan. Tunggu airnya turun atau surut baru bisa buka lagi," kata Pranoto kepada Kompas.com, Senin (13/1/2014).
Pria yang sudah tiga tahun membuka toko di kawasan itu telah dua kali mengalami peristiwa alam ini. Pada Januari tahun lalu, musibah banjir juga memaksanya menutup toko tersebut untuk sementara waktu. Hal itu mengakibatkan kerugian usahanya.
"Kerugian pasti ada. Masuk air saja sudah pada rusak ini (barang-barang). Paling tidak kerugian satu hari itu Rp 5-10 juta," ujar Pranoto.
Ia sedikit menyesali tidak adanya pemberitahuan tentang ancaman banjir di kawasan tersebut. Akibatnya, ia dan sejumlah pengusaha toko di kawasan itu belum sempat menyelamatkan barang dagangan.
"Kalau tahun kemarin itu dikonfirmasikan, kalau tahun ini enggak ada. Enggak sempat nyelamatin," kata dia.
Jalan Jatinegara Barat ini dijadikan tempat untuk mengevakuasi warga. Tim evakuasi gabungan terdiri dari marinir, petugas pemadam kebakaran, dan instansi lain. Adapun polisi, Satuan Polisi Pamong Praja, dan sejumlah relawan membantu para korban banjir. Warga memenuhi setiap area di sekitar jalan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.