Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Green Garden Banjir, Anak-anak Berasa Main di Ancol

Kompas.com - 04/02/2014, 15:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Di saat kendaraan sulit melintasi kawasan Green Garden, Jakarta Barat, anak-anak malah bermain air banjir. Mereka berasa main di Pantai Ancol.

Di tengah banjir tersebut, anak-anak sengaja membawa ban mainan berbentuk motor dan perahu karet dari rumahnya untuk "berwisata" gratis di banjir setinggi 50-70 cm tersebut. Mereka saling bersenda gurau, bercanda, mendorong motor yang mogok, dan menjahili truk-truk yang melintasi jalan tersebut.

Salah satu anak tersebut, Langga (7), mengaku senang ketika genangan air merendam rumahnya, di daerah Pesing. "Beneran kayak Ancol pindah ke sini. Aku kan udah enam kali ke Ancol, jadi tahu, enak bisa berenang," kata Langga yang terus berenang gaya bebas di tengah banjir bersama teman-teman lainnya.

Langga yang juga murid kelas 2 SD Negeri Duri Kepa 08 Jakarta Barat itu juga senang karena aktivitas sekolahnya diliburkan. Sudah tiga pekan ini, Langga terus bermain dengan banjir dan melupakan sejenak beberapa mata pelajarannya.

Selain Langga, Rizky (9) memilih untuk bersantai layaknya di pantai dengan menggunakan ban berenang miliknya. Dengan memejamkan mata, dia telentang dengan kedua tangan dilipat di atas dadanya. Rizky menikmati awan mendung yang menyelimuti kawasan Green Garden dari ban berenang miliknya. Padahal, tak sedikit truk evakuasi, truk biasa, perahu karet Satpol PP, dan perahu karet bantuan yang melintasi jalan tersebut. Namun, anak kelas 4 SD Negeri Duri Kepa 08 itu tetap menikmati kebahagiannya.

Sesekali, jika ada truk yang melintas, ia bersama anak-anak lainnya menyerukan,"Awas ombak dateng.. Ombak dateng," seru mereka bahagia. Ah, dasar anak-anak...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor Banjirnya Kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com