Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Jaya Minta Maaf Atas Penutupan Jalan Thamrin

Kompas.com - 07/02/2014, 12:42 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayuseno meminta maaf kepada warga yang melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2014), atas penutupan jalan tersebut yang menyebabkan kemacetan. Penutupan dilakukan dalam rangka simulasi pengamanan Pemilu 2014.

"Saya mohon maaf kepada masyarakat yang hari ini perjalanannya terganggu karena latihan," ujar Putut, seusai simulasi aksi unjuk rasa dan pengamanan, di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat.

"Kami tidak underestimate, biasanya pelaksanaan demonstrasi tidak dilakukan pada hari libur, tapi pada hari kerja. Karena itu kami imbau pada masyarakat dan petugas di lapangan untuk melaksanakan pengalihan lalu lintas," kata Putut.

Penutupan jalan dari arah Bundaran HI menuju Monas dilakukan secara bertahap sejak sekitar pukul 08.45 WIB. Awalnya, hanya dua jalur sepeda motor yang ditutup. Penutupan dilakukan dengan membatasi jalan dengan traffic cone.

Mulai pukul 09.15 WIB, seluruh ruas jalan dari arah Bundaran HI ke Monas ditutup seluruhnya. Lalu lintas dialihkan ke jalur sebaliknya, ruas Jalan MH Thamrin dari Monas ke Bundaran HI. Namun, hanya satu jalur saja yang digunakan. Ruas jalan lain tetap digunakan seperti biasa.

Pada pukul 09.30 WIB, jalan kembali dibuka seperti biasa. Namun, sekitar pukul 09.45 WIB, jalan kembali ditutup seluruhnya pada ruas jalan dari Bundaran HI ke Monas. Hal itu sempat mengakibatkan kemacetan totol selama sekitar 10 menit.

Ia mengatakan, simulasi tersebut memang sengaja dilakukan pada jam dan hari kerja. Alasannya karena demonstrasi sering dilakukan pada hari kerja. Dalam simulasi ini, sebanyak 1.371 anggota Polri dari Polda Metro Jaya dan seluruh Polres DKI Jakarta dikerahkan.

"1.371 itu terhitung semua, baik yang demo dan yang jadi polisinya," tandas Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com