Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Salaman dengan Rakyat Jangan Cuma Mau Pemilu

Kompas.com - 19/02/2014, 13:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, seorang pemimpin tidak akan bisa merumuskan kebijakan yang dapat mengakomodasi kepentingan rakyat jika ia tidak pernah berhubungan langsung dengan rakyatnya. Karena itulah, Jokowi menegaskan bahwa seorang pemimpin harus sesering mungkin terjun ke masyarakat.

"Gimana mau merasakan penderitaan rakyat kalau kita enggak pernah ketemu dengan mereka. Bersentuhan kulit aja enggak pernah, salaman aja enggak pernah, salaman kalau mau pemilu. Gimana mau merumuskan kebijakan," katanya saat menjadi pembicara dalam acara Menuju Good Governance: Reformasi Birokrasi dan Peran Mahasiswa di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Jokowi mengatakan, dengan sering terjun ke tengah masyarakat, seorang pemimpin akan mengetahui permasalahan nyata yang terjadi. Ia mencontohkan program-program pendidikan gratis yang hanya berkutat pada biaya sekolah dan buku. Padahal, menurutnya, terkadang banyak kepala keluarga yang enggan menyekolahkan anaknya karena tidak mampu membeli sepatu dan seragam.

"Itu yang secara detail tidak dilihat pemimpin kita, karena apa? Mereka tidak pernah ke lapangan. Mereka tidak pernah melihat permasalahan secara konkret," ujar Jokowi.

Dia menyebutkan, dengan sering melakukan kunjungan ke tengah masyarakat, seorang pemimpin dapat melakukan management control dari kebijakan yang telah dirumuskannya. Menurutnya, salah satu kelemahan yang sering terjadi di dalam sistem pemerintahan di Indonesia, baik di lingkup kota/kabupaten, provinsi, maupun pusat, adalah kurangnya melakukan manajemen pengawasan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menceritakan pengalamannya saat melakukan kunjungan ke salah satu kantor kelurahan di Jakarta. Saat itu, Jokowi tiba pukul 07.00 dan belum ada satu pun petugas kelurahan yang datang. "Saya minta pintunya dibuka, tapi pada bingung cari kuncinya di mana. Saya akhirnya nunggu sampai jam 08.15, yang datang cuma tiga orang. Gimana mau melayani masyarakat?" ujar Jokowi. Jokowi juga minta camat dan lurah untuk sering ke lapangan sehingga warga mengetahui sosok pimpinan pemerintah di wilayahnya.

Dalam acara tersebut, Jokowi didaulat menjadi pembicara pertama. Pembicara lain yang turut hadir adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Wali Kota Bogor terpilih Bima Arya, dan staf ahli Kementerian Pekerjaan Umum Rusdianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com