Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Tahun Ini Bikin Capek Warga Pasar Rebo

Kompas.com - 22/02/2014, 15:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan yang mengguyur Jakarta, Sabtu (22/2/2014) siang, menyebabkan RT 10 dan RT 06 RW 10 serta RT 02 RW 02 di Kampung Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, tergenang banjir. Aisa (27), salah satu warga RT 10 RW 08 mengatakan, air mulai masuk menggenangi rumahnya setelah satu setengah jam hujan, yakni sekitar pukul 13.45 WIB. Namun, jumlah air yang menggenangi rumahnya terbilang sedikit.

"Kalau di daerah sini mah banjirnya sedikit-sedikit. Paling cuma sepergelangan kaki masuk rumah. Tapi tiap hujan begini, kan capek," ujarnya.

Menurut Aisa, sejak Januari hingga pertengahan Februari 2014, banjir di permukimannya bisa mencapai 10 kali. Dari jumlah itu, hanya satu atau dua kali yang intensitas airnya tinggi. Adapn sisanya, hanya sebatas pergelangan kaki.

"Ya kan kalau sedikit-sedikit tapi sering bikin capek beresinnya. Kita sih maunya enggak banjir, tapi gimana," ujarnya.

Herman (68), warga lain, mengaku telah mengadukan persoalan banjir kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak Januari 2014. Menurutnya, hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari Pemprov DKI. Pria yang sudah tinggal di wilayah itu sejak 1980-an tersebut mengatakan, persoalan banjir di permukimannya diakibatkan saluran air dari selokan ke Kali Baru dikooptasi oleh tembok perumahan elite.

"Kita sudah minta pemerintah buat bongkar itu perumahan. Tapi belum dibongkar-bongkar sampai sekarang," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, banjir di kawasan itu menyebabkan jalan permukiman tidak bisa dilalui. Beberapa kendaraan roda dua yang memaksakan diri melintasi genangan air di jalan itu akhirnya mogok. Hingga pukul 15.00 WIB, banjir belum juga surut. Adapun cuaca di kawasan Pasar Rebo masih dilanda hujan ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com