Kepala Sudin PU Tata Air Jakarta Timur Jati Waluyo mengatakan, pada tahap pertama, pihaknya akan menyelesaikan gorong-gorong sepanjang 200 meter. Pekerjaan yang dimulai sejak Oktober 2013 ini sempat terhambat akibat hujan.
Selain itu, hambatan lainnya adalah terkait keberadaan instalasi listrik dan salurah PAM yang berada lokasi. Awalnya, gorong-gorong akan dibangun di sisi jalan. Ketika pengerjaan baru 60 meter, hal ini terhambat keberadaan instalasi tersebut. Kontraktor pun akhirnya mengambil jalur tengah.
Pengerjaan juga sempat terhambat akibat kebocoran pipa PAM. "Di sana ada pipa PAM yang sempat pecah dan (jaringan) PLN sudah meledak dua kali di situ, makanya pindah ke tengah," ujar Jati.
Gorong-gorong ini diyakini mampu mengurangi dampak banjir secara signifikan. Kawasan Rawa Domba kerap dilanda banjir sejak 1980.
"Kalau tidak ada saluran ini, bisa enam jam banjir. Tapi nanti kalau dengan yang baru ini, ketika hujan lebat, dalam satu jam air bisa hilang," ujar Jati.