Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kalau Masyarakat Masih Kaget, Kita Beri Keringanan

Kompas.com - 17/03/2014, 14:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, kenaikan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) di Ibu Kota tidak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat. Jokowi mengatakan, Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta telah memberikan fasilitas untuk permohonan keringanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

"Kalau masyarakat itu masih kaget, kita berikan keringanan. Kan wewenangnya gubernur untuk memberikan keringanan pajak," ujarnya di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (17/3/2014) siang.

Jokowi mengakui, kenaikan NJOP di DKI menyebabkan banyak warga yang keberatan. Sebab, kenaikan NJOP berimbas pada kenaikan PBB. Namun, Jokowi minta masyarakat jangan melihat hanya pada keberatan pembayaran PBB, melainkan dilihat dari nilai aset tanah milik masyarakat yang meningkat secara drastis.

Mekanismenya, masyarakat dapat meminta formulir keringanan PBB di kantor pajak kecamatan masing-masing dengan bawa serta sejumlah syarat. Bagi warga biasa, bisa menyertakan surat keterangan tak mampu dari RT dan RW dengan bukti lampiran pembayaran air dan listrik. Sementara bagi pensiunan pegawai negeri sipil, harus menyertakan surat keputusan (SK) pensiun.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI Jakarta menaikkan NJOP di wilayah Ibu Kota sejak Februari 2014 hingga sebesar 140 persen. Kenaikan tersebut menyebabkan banyak properti yang mengalami peningkatan golongan tarif Pajak Bumi dan Bangunan.

Golongan tarif PBB di DKI digolongkan ke dalam empat kategori. Pertama, tarif PBB sebesar 0,01 persen bagi NJOP di bawah Rp200 juta. Kedua, tarif PBB sebesar 0,1 persen bagi NJOP Rp 200 juta hingga Rp 2 miliar. Ketiga, tarif PBB sebesar 0,2 persen untuk NJOP Rp 2 miliar hingga Rp 10 miliar. Keempat, tarif PBB sebesar 0,3 persen bagi NJOP di atas Rp 10 miliar.

Misalnya, untuk NJOP sebesar Rp 100 juta, golongan tarifnya yakni 0,01 persen. Dengan kenaikan NJOP hingga 140 persen, maka NJOP-nya menjadi Rp 240 juta. Alhasil, golongan tarif PBB-nya menjadi naik dari 0,01 persen menjadi 0,1 persen. Keadaan ini membuat banyak masyarakat keberatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com