Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Jokowi Ingin Tetap Ada Permukiman Kampung di Jakarta

Kompas.com - 21/03/2014, 06:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ingin permukiman-permukiman berkonsep kampung tidak hilang dari Jakarta. Tentu saja bukan permukiman kampung yang kumuh melainkan tertata, bersih, dan rapi.

"Konsep Pak Gubernur itu, Jakarta ini harus punya gedung bertingkat yang berstandar internasional. Tapi kampung besar kita itu tidak boleh dihilangkan. Kita tidak ingin Jakarta ini tidak ada lagi kampung sama sekali. Kita ingin Jakarta itu ada kampung, tapi kampung yang sehat dan ada tamannya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (20/3/2014).

Keinginan itulah, kata Basuki, yang kemudian antara lain diwujudkan melalui pembangunan kampung deret. Karenanya, dia meminta warga Jakarta yang tinggal di permukiman kampung dan tidak memiliki bukti kepemilikan tanah yang jelas bersedia merelakan tanahnya untuk lokasi pembagunan kampung deret.

Basuki lalu mencontohkan warga RW 5, Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Lokasi itu, sebut dia, adalah tanah negara yang kemudian diduduki para pendatang selama puluhan tahun. Para pendatang itu kebanyakan bekerja di daerah Melawai. Kebetulan lokasi tersebut bukan jalur hijau maupun bantaran waduk atau kali.

"Mereka tak pernah mengajukan sertifikat karena dianggap liar. (Sekarang) karena mau dibangun kampung deret, dikeluarkan Pergub, dan akhirnya keluar IMB-nya. Sekarang, mereka sudah  punya sertifikat," jelas Basuki. Dia pun mengatakan kampung itu kini menjadi percontohan bagi kawasan kumuh lain.

"Kalau masyarakatnya kompak, kami akan bangun kampung deret sekalian urus sertifikat dan IMB-nya," imbuh Basuki. Selama 2014, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun kampung deret di 70 lokasi. Jumlah tersebut meningkat hampir tiga kali jumlah pembangunan tahun lalu yang tercatat 26 lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com