Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Atribut Pemilu di Jakarta Capai Rp 20 Miliar

Kompas.com - 01/04/2014, 10:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Belanja atribut kampanye di dalam masa pemilihan umum kursi legislatif 2014 ini dikatakan turun 50 persen dibandingkan dengan Pemilihan Umum 2009 silam. Hal tersebut didapat dari pengakuan pengusaha atribut kampanye. Beberapa alasan menjadi penyebab turunnya belanja atribut kampanye itu.

Sarman Simanjorang, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi DKI Jakarta, mengatakan, penyebab pertama adalah berubahnya strategi sosialisasi kampanye para calon legislator dari yang dulu model konvensional, seperti pemasangan baliho, spanduk, stiker, bendera, dan lainnya ke dunia maya, yakni Twiter dan Facebook.

"Kedua, para caleg sudah lebih banyak blusukan langsung kepada masyarakat. Kini, mereka kebanyakan mengunjungi kelompok di masyarakat, berdialog, memberi bantuan, dan sebagainya," ujar Sarman melalui siaran persnya pada Selasa (31/3/2014) pagi.

Kendati demikian, Sarman melanjutkan, nilai belanja operasional para caleg itu diprediksi tetap dibandingkan Pemilu 2009 silam. Biaya operasional meliputi biaya konsumsi, bantuan spontanitas, biaya operasional tim relawan atau tim sukses di lapangan, serta operasional saksi di tempat pengutan suara dan mobilisasi masa.

Catatan dari pihaknya, lanjut Sarman, belanja atribut kampanye Pemilu 2014 di DKI Jakarta diperkirakan mencapai Rp 200 miliar. Angka itu didapat dari jumlah caleg DPR, DPD, dan DPRD DKI Jakarta yang bertarung di Ibu Kota, berjumlah 1.554 orang. Jika caleg DPR RI mengeluarkan dana rata-rata Rp 250 juta, caleg DPD Rp 150 serta caleg DPRD DKI Rp 100 juta, total belanja sudah mencapai Rp 194,950 miliar.

Dana rata-rata tersebut didapatkan dari survei pihaknya terhadap jumlah anggaran yang dikeluarkan para caleg untuk masa Pemilu 2014, yakni paling rendah Rp 25 juta dan paling tinggi Rp 2 miliar.

"Meski omzet turun, kami dari pelaku usaha tetap berharap ini akan berjalan aman serta sukses dalam menghasilkan legislator yang berkualitas sehingga berimbas pada aktivitas ekonomi DKI Jakarta yang dijadikan barometer barang dan jasa," lanjutnya. (C18-11)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com