Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecolongan di JIS, Kemendikbud Diminta Evaluasi Pengawas Pendidikan

Kompas.com - 22/04/2014, 08:32 WIB
Agita Tarigan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Selain menutup permanen TK Jakarta International School (JIS), Kemendikbud diminta segera mengoreksi pengawasan pendidikan yang dianggap lalai.

“Kemendikbud harus mengevaluasi para pengawas pendidikan,” kata Ali Tanjung, koordinator KPPA kepada Kompas.com, Selasa (22/4/2014).

Menurut Ali, beroperasinya TK JIS yang dilakukan tanpa izin Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) harus ditindaklanjuti dengan serius. "Bagaimana bisa Kemendikbud kecolongan dalam kasus ini?" katanya.

Ali mengatakan, Kemendikbud selama ini memiliki aparat yang bertugas sebagai pengawas pendidikan. Petugas pengawas pendidikan ini berwenang untuk mengevaluasi laporan operasional sekolah dengan keadaan sesungguhnya di lingkungan sekolah. Tak terdeteksinya TK JIS selama beberapa tahun ini, kata dia, merupakan kelalaian yang dilakukan pemerintah.

Para petugas pengawas pendidikan ini, ia mengatakan, dapat ditemui pada tingkat Provinsi, Kota, Kabupaten, hingga tingkat Kecamatan yang memang disebar untuk memeriksa sekolah di masing-masing daerah.

Bila mereka sudah dihadirkan, namun masih ada aktivitas sekolah yang dilakukan tanpa izin, dipastikan Kemendikbud harus berbenah mengenai sistem evaluasi pendidikan dari tingkat bawah hingga tingkat paling tinggi. Bila jumlah petugas pengawas pendidikan tak mencukupi, ujarnya, Kemendikbud dapat menambah personel petugas tersebut.

Namun, bila memang tak ada anggaran untuk menambah, Kemendikbud lebih baik memperbaharui sistem pengawasan yang ada agar laporan setiap sekolah dapat diterima dan indikasi terjadinya kecurangan dapat diberantas.

Ali berharap, bila kasus ini sudah “meredup”, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta para Kepala Dinas Pendidikan hingga aparatnya tidak kemudian melonggarkan pengawasannya terhadap lembaga pendidikan di Indonesia. Sebaliknya, mereka diharapkan menerapkan pengawasan secara berlanjut sehingga fasilitas maupun sistem pendidikan dapat terus berkembang setiap waktu, dan kasus ini tak terulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com