Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Anggaran Ganda, Biarkan Saja Jadi Silpa

Kompas.com - 22/04/2014, 11:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak memungkiri masih banyaknya dobel anggaran atau mata anggaran ganda pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014. Menurut dia, perihal kasus dobel anggaran itu kerap terjadi di setiap perumusan anggaran tiap tahunnya.

"Makanya saya sudah bilang, kejadian seperti itu sudah sering terjadi dari beberapa tahun yang lalu. Kita biarkan saja jadi Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran)," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Basuki menjelaskan, sebelum penerapan e-budgeting, pengitungan anggaran tidak berdasarkan satuan, sehingga para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melebihkan nilai anggaran dalam sebuah program kerja. Mereka berpikir, lebih baik kelebihan anggaran daripada kekurangan anggaran. Sebab, apabila SKPD kekurangan anggaran, mereka harus mengusulkannya kembali di APBD Perubahan.

Di sisi lain, sebelum penerapan e-budgeting, Basuki memangkas dan mencoret anggaran tidak perlu dengan manual, dengan melihat satu per satu dari 60 ribu mata anggaran tiap malamnya. Kini, melalui teknologi e-budgeting, lengkap dengan password yang ada, ia semakin terbantu untuk mencoret anggaran yang mubazir.

"Kalau kita pasang e-budgeting, setelah pengesahan APBD, sudah tahu mana saja program yang terkunci. Jadi, bisa sesuai dengan target saya untuk nge-lock program yang tidak perlu," kata Basuki.

Sebelumnya diberitakan, ada beberapa program kerja Dinas Pekerjaan Umum DKI yang sudah dipangkas. Program kerja yang telah selesai pada APBD 2013 lalu, muncul kembali pada anggaran tahun ini. Sedikitnya, ada sepuluh mata anggaran yang telah dikunci. Dari total anggaran Dinas PU di tahun 2014 sebesar Rp 6,298 triliun, ratusan miliar berpotensi Silpa.

Salah satu mata anggaran yang mubazir adalah Inventarisasi dan Pembebasan Tanah Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M lanjutan dengan anggaran Rp 10 miliar. Padahal proyek tersebut telah rampung sejak awal 2013 lalu, dan telah dapat dilintasi oleh para pengendara kendaraan bermotor.

Anggaran Dinas PU DKI lainnya yang dikunci adalah anggaran manajemen konsultan untuk memonitor kegiatan Satgas di 42 kecamatan sebesar Rp 500 miliar, anggaran perencanaan sistem pompa Angke senilai Rp 2,5 miliar, anggaran pemeliharaan dan operasional pompa stasioner, pompa mobile, pintu air, dan saringan sampah sebesar Rp 15,5 miliar.

Kemudian, anggaran operasional dan pemeliharaan saringan sampah pada inlet pompa sebesar Rp 5 miliar, anggaran koordinasi dan relokasi jaringan utilitas lintas sektor instansi sebesar Rp 300 juta, anggaran belanja alat tulis kantor sarana teknologi informasi UPT Alkal (peralatan dan perbekalan) sebesar Rp 50 juta?. Selanjutnya, anggaran pelaksanaan pengukuran dan pengujian laboratorium sebesar Rp 2,12 miliar, anggaran pemeliharaan tidak terprediksi di Kanal Banjir Timur (KBT) sebesar Rp 3 miliar, serta anggaran belanja alat tulis kantor sarana teknologi informasi UP Teknologi Informatika Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp 100 juta.

Tak hanya Dinas PU, di Dinas Pendidikan DKI juga banyak ditemukan penggelembungan anggaran. Bahkan, anggaran ganda yang muncul di pos Dinas Pendidikan, mencapai Rp 700 miliar. Anggaran untuk renovasi sekolah itu muncul ganda di Dinas dan Suku Dinas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com