Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JIS: Surat Penutupan Telah Kami Terima

Kompas.com - 22/04/2014, 16:37 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) menyatakan telah menerima surat penutupan sekolah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI).

Sekolah berkomitmen bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga didapatkan kembali izin tersebut. "Dengan ini kami mengonfirmasikan bahwa tadi pagi kami telah menerima keputusan penutupan sementara dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk Early Childhood Program yang diselenggarakan Jakarta International School," kata juru bicara JIS, Daniarti Wusono, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/4/2014).

Meski sekolah telah ditutup, lanjutnya, proses belajar mengajar di sekolah tidak dihentikan. "Siswa yang telah terdaftar saat ini dapat melanjutkan proses belajar mereka hingga akhir tahun ajaran 2013-2014, yaitu pada Juni 2014," ujarnya.

"Kami sangat menghormati keputusan tersebut dan berkomitmen untuk bekerja sama sepenuhnya dengan pihak kementerian terkait proses perizinan agar sekolah kami dapat kembali dibuka. Siswa, orangtua, dan fakultas merupakan prioritas awal kami saat ini," paparnya lagi.

Sebelumnya Dirjen PAUDNI Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi mengakui keterlambatan pengiriman surat penutupan tersebut. Seharusnya, surat ditujukan kepada sekolah sejak Senin (21/4/2014) lalu. Hal tersebut lantaran menimbang redaksional surat yang menunggu konfirmasi Mendikbud Mohammad Nuh, Biro hukum, dan Direktorat Jenderal.

"Intinya masalah teknis saja, tapi hari ini sudah diterima oleh pihak JIS. Kebetulan tadi pagi dia datang ke kantor, padahal kami tidak memanggilnya. Lalu kami berikan surat tersebut," ucap Lydia.

Dia pun membenarkan bahwa sekolah dipersilakan tetap menjalankan proses ajar-mengajar hingga tahun ajaran yang tengah berjalan selesai.

"Siswa diperbolehkan menyelesaikan sekolahnya tahun ajaran ini. Tapi dia tidak boleh menerima siswa baru maupun pindahan pada tahun pelajaran berikutnya," tandas Lydia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com