Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tugu Monas Dibersihkan Perusahaan Jerman, Ahok Diprotes

Kompas.com - 24/04/2014, 11:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyerahkan pembersihan Monumen Nasional kepada perusahaan Jerman, Kaercher, dipertanyakan oleh Asosiasi Rope Access Indonesia (ARAI) dan Asosiasi Pengusaha Klining Servis Indonesia (Apklindo). Protes tersebut disampaikan dalam bentuk surat kepada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Dalam surat tersebut, ARAI dan Apklindo merasa tidak diperlakukan adil. Sebab, sejak tahun 2010, mereka sudah berkeinginan membersihkan Tugu Monas, tetapi belum dapat respons dari Pemprov DKI Jakarta.

"Terkait dengan pembersihan Monas yang akan dilakukan oleh pihak Kaercher dalam waktu dekat ini, saya harus  menyampaikan bahwa untuk pekerjaan pembersihan Monas kami merasa diperlakukan tidak adil. Ada apa sebenarnya dibalik pembersihan Monas yang rencananya akan dilakukan oleh pihak Kaercher?"

Tulis Rivalinno Handoko -Praktisi K3 Bekerja di Ketinggian dengan akses tali/rope access- dalam email yang ditujukan kepada Jokowi dan Basuki.

Rivalinno mengaku bahwa sejak 2010, pihaknya sudah mempunyai niatan untuk membersihkan Monas. Mereka sudah memasukkan surat dan proposal ke Pemprov DKI, juga UPT Monas, tapi sama sekali tidak ada respon.

Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk meminta bantuan Kemenpora. Upaya tersebut sempat membuat Pemprov DKI Jakarta mengundang ARAI. Mereka ditemui oleh Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Silviana Murni, pada 21 Maret 2014 Pk. 13.30.

Dalam pertemuan tersebut Silvia menyampaikan bahwa Kaercher sudah memasukan permohonan terlebih dulu. Oleh karenanya, Wagub Basuki Tjahaja Purnama menyerahkan pembersihan tugu Monas kepada Kaercher.

"Dalam hal ini kami tidak sepakat. Karena kalau perihal dulu-duluan rasanya sangat tidak adil. Karena kami sudah berusaha dari sejak lama tanpa diberi kesempatan untuk bisa mepresentasikan niat kami. Sementara pihak Kaercher yang notabene pihak asing, bisa dengan mudah menembus DKI," tulis Rivallino dalam suratnya kepada Gubernur DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com