"Mesin pompa kita untuk melempar (menyedot-red) air ke atas itu rusak terbakar. Tapi sekarang sudah selesai kita perbaiki," kata Ruslan, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/4/2014) pagi.
Ruslan mengatakan, pihaknya mengoperasikan enam pompa untuk membuang air dari lantai dasar pasar. Ketika pompa rusak akibat terbakar, banjir tidak begitu parah karena pihaknya mengoperasikan pompa cadangan.
"Jadi banjir hanya pas pompa kebakar itu saja. Tingginya juga hanya semata kaki. Sebenarnya kalau tidak terbakar itu kita enggak banjir," ujar Ruslan.
Meski begitu, dia mengakui bahwa apabila hujan terjadi cukup deras, air akan masuk ke lantai dasar pasar melalui tangga masuk. Kondisi lantai dasar itu memang berada pada ketinggian rendah dan juga sejajar dengan Kali Cipinang yang berada di sampingnya.
"Jadi memang dekat dengan sumber air dan kedudukan basement itu rendah," ujarnya.
Sebelumnya, para pedagang di pasar itu mengeluhkan banjir yang menggenangi lantai dasar tempat mereka berjualan. Dampak yang dirasakan, barang dagangan mereka seperti beras menjadi rusak akibat terkena air. Selain itu, lantai pasar menjadi licin. Kejadian ini, menurut pedagang, mengurangi minat pembeli untuk mengunjungi pasar sehingga merugikan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.