Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampokan oleh Sopir Taksi Incar Penumpang Perempuan

Kompas.com - 30/04/2014, 14:01 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perampokan yang dilakukan oleh sopir taksi terhadap penumpangnya dilakukan secara berkelompok. Menurut Kepala Unit V Resmob Polda Metro Jaya, Kompol Handik Husen, komplotan itu mengincar korban perempuan.

"Tersangka berinisial SS sebenarnya adalah residivis, entah bagaimana dia bisa terdaftar sebagai sopir perusahaan taksi itu. Sasarannya mereka itu memang perempuan karena dianggap sebagai mahluk yang lemah," katanya, Rabu (30/4/2014).

Handik menjelaskan, SS telah beroperasi dari tahun 2006. Dia juga pernah merampok warga negara Korea senilai Rp 1,7 miliar. Sepanjang 2014, kata Handik, mereka telah melakukan delapan kejahatan, antara lain di Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.

Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan, kejadian perampokan oleh SS pada 14 Maret dilakukan secara berkelompok. SS mengemudikan taksi Express bernomor polisi B 1159 ZTB, membawa penumpang menuju Grogol, Jawa Barat.

"Saudari AH menumpang sebuah taksi. Taksi tersebut kemudikan oleh tersangka SS," kata Rikwanto.

Di belakang taksi yang dikemudikan SS, mengikuti taksi Pratama. Taksi itu mengawal taksi Express yang dikemudikan tersangka lain, NH. Lalu ketika melalui samping Apartemen Mediterania Tanjung Duren Jakarta Barat, sopir taksi Express berganti dengan yang di belakangnya.

"Taksi di belakang pindah ke taksi depan. Sopir, penumpang dan 2 pelaku lain, AS dan A naik ke taksi Express. Sambil jalan, AH diminta menyerahkan ATM. Di Jalan Latumenten, ada mesin ATM. Di sana uangnya dikuras, Rp 12 juta dan korban ditinggal," papar Rikwanto.

Kemudian korban melapor ke Polres Metro Jakarta Barat pada 18 Maret 2014. Kemudian polisi melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku pada 18 April 2014 dengan barang bukti dua unit kendaraan taksi dan tiga buah ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Rute Transjakarta 11W Stasiun Klender-Pulo Gadung

Megapolitan
Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com