Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pasien Guntur Bumi Cabut Tuntutan

Kompas.com - 13/05/2014, 16:21 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Irfani, mantan pasien Guntur Bumi (GB), hendak mencabut tuntutannya. Dia bermaksud menempuh jalan damai.

Sebelumnya, Irfani melaporkan Guntur Bumi atas kasus penipuan saat pengobatan di klinik kesehatan. Sekarang dia hanya menghendaki uang yang sempat dibayarkan sebagai mahar dalam pengobatan alternatifnya kepada Guntur Bumi dikembalikan.

"Pertimbangan kami mencabut tuntutan adalah sudah cukup puas melihat GB ditahan. Sebenarnya, komitmen kami agar dia tidak mengulang lagi," kata pengacara Irfani, Kris Sam, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (13/5/2014).

Kris mengatakan, uang sebesar Rp 76.200.000 yang pernah dibayarkan Irfani sebagai mahar telah dikembalikan. Pihak Guntur Bumi telah mendatanginya kemarin, Senin (12/5/2014).

"Tapi, pengembalian uang ini enggak lantas bisa menghentikan pidana. Kasus ini telah jadi kewenangan penyidik," kata Kris.

Dia mengatakan, pada saat melaporkan Guntur Bumi, kliennya dalam keadaan terdesak. Irfani merasa ditipu setelah kehabisan banyak uang. Kris pun mengatakan, saat ini fokusnya sebagai pengacara korban adalah bagaimana kliennya tersebut mendapat pengembalian uang.

"Sekarang tuntutannya korban minta dikembalikan (uangnya)," ucapnya.

Sebelumnya, suami Puput Melati itu ditahan di Polda Metro Jaya sejak 5 Mei 2014 lalu. Guntur Bumi ditetapkan sebagai tersangka penipuan terhadap dua mantan pasien di klinik pengobatannya, yakni Abdul Aziz dan Irfani. Menurut Guntur Bumi, keduanya terkena guna-guna dan harus membayar mahar hingga puluhan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com