Basuki mengatakan, hal ini terjadi lantaran tidak adanya ketegasan dari Pemprov DKI. Ia menginstruksikan agar kawasan tersebut segera disterilisasi. Ia pun mengaku tak akan menempuh cara-cara persuasif dan negosiasi.
"Jadi kita mesti tegas. Kalau sudah dibebasin, jangan didudukin orang lagi, usir saja. Mereka main kasar, kita juga bisa. Kita ini pemerintah lho, resmi pegang senjata. Pemerintah itu dikasih pegang senjata untuk mewujudkan keadilan sosial. Jadi bukan berarti kejam," katanya di Balaikota Jakarta, Selasa (3/6/2014).
"Sama dengan analogi dewi keadilan yang pegang timbangan sama pedang. Masa cewek cantik-cantik pegang pedang, tapi ya itulah keadilan," katanya lagi.
Ia sendiri menduga ada pihak-pihak yang menerima keuntungan atas penggunaan lahan di sekitar Terminal AKAP Lebak Bulus. Ia menegaskan, pihak tersebut akan ditindak.
"Masyarakat itu baik-baik. Biasa yang kayak gitu calo-calo dan pengusaha yang main. Hanya sekelompok orang yang main. Cari saja, identifikasi, kejar pajaknya, kayak Al Capone. Kita sudah kerja sama dengan Dirjen Pajak. Yang model-model begitu kejar saja pajaknya," ujarnya.
"Pokoknya kita mesti keras. Tidak bisa tanah negara sudah dibebaskan, terus didudukin lagi. Minta uang ganti rugi lagi. Apa-apaan yang kayak gitu," tukas pria yang akrab disapa Ahok itu.
Pada Selasa siang, Basuki ditemui oleh perwakilan dari PT MRT Jakarta, yakni Direktur Utama Dono Boestami dan Direktur Teknis Muhammad Nasyir. Hadir pula Kepala Dinas Perhubungan Muhammad Akbar. Mereka bertemu untuk membahas dan mengatasi permasalahan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.