Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Korban JIS Khawatirkan Masa Depan Anaknya

Kompas.com - 11/06/2014, 18:02 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua korban kekerasan seksual di Jakarta International School (AK) mengkhawatirkan masa depan putranya, AK. Sebab anak yang menjadi korban kekerasan seksual berpotensi menjadi pelaku atau mengalami kelainan seksual di kemudian hari.

"Ini yang saya khawatirkan. Maka, saya lakukan terapi untuk pencegahan," kata ibunda AK, TH, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/6/2014).

Dia menuturkan, untuk terapi anaknya, dia memercayakan terapi tersebut tim dari P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) serta dari kedutaan Belanda.

Terapi itu dibagi menjadi beberapa tahapan. "Yang saya lihat seperti bagaimana mengendalikan kemarahan, lalu untuk mengembalikan rasa percaya diri anak lagi, dia bisa sosialisasi lagi," papar TH.

Adapun saat ini, lanjutnya, putranya yang masih berusia enam tahun tersebut masih takut untuk ke luar rumah. AK masih terlihat menutup diri dan senang berada di dalam rumah. "Dia merasa lebih aman di dalam rumah," ujar TH.

Adapun mengenai kasus anaknya saat ini, yang masih dalam penyelidikan, dia menyerahkan kepada pihak kepolisian. Menurutnya, pada Senin (11/6/2014) lalu, dia bersama anaknya, kembali datang ke Polda Metro Jaya untuk kembali menjalani pemeriksaan.

Pemeriksaan yang dimaksud adalah terkait adanya korban baru yang melaporkan oknum guru yang melakukan tindak pencabulan. "Akhirnya, saya ingin semua pelaku harus dituntut secara hukum yang berlaku," kata TH.

Seperti diberitakan, AK menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan petugas kebersihan sekolah. Polisi telah menetapkan enam tersangka dalam kasus ini, tetapi satu orang di antaranya meninggal dalam pemeriksaan.

Pekan lalu, seorang siswa lain TK JIS juga melapor telah menjadi korban kejahatan sekual di sekolah itu. Bedanya, korban berinisial DA tersebut menuding guru sebagai pelakunya. Kasus kedua ini masih dalam penyelidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Tumpahan Oli Rampung Ditangani, Lalu Lintas di Jalan Juanda Depok Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com