Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT JM Enggan Gunakan Tiang-tiang Monorel Lama

Kompas.com - 26/06/2014, 08:30 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Jakarta Monorail (JM) memutuskan tidak akan menggunakan tiang-tiang monorel yang saat ini berdiri di sepanjang kawasan Senayan dan Kuningan jika proyek monorel Jakarta jadi dilanjutkan.

Menurut PT JM, tiang-tiang yang dibangun PT Adhi Karya itu sudah tidak sesuai dengan rancangan model stasiun yang ada saat ini.

"Untuk tiang-tiang yang ada sekarang, semua akan dibongkar. Tidak cocok dengan pembangunan yang sekarang. Jadi, tidak akan kita gunakan," kata Direktur Utama PT JM Jhon Aryananda saat acara diskusi Jakarta Monorail, Jadi Enggak Sih, di Jakarta, Rabu (25/7/2014).

Menurut Jhon, ketidakcocokan tiang dengan rancangan model stasiun karena PT JM berencana membangun stasiun monorel yang akan terdiri atas tiga lantai. Satu lantai difungsikan sebagai peron dan dua lantai lagi untuk area komersial. Karena itu, mereka membutuhkan struktur tiang yang lebih kokoh dibandingkan dengan yang saat ini.

Meskipun demikian, Jhon mengakui bahwa sampai sejauh ini pihaknya belum melunasi tiang-tiang yang statusnya masih dimiliki oleh investor lama PT JM, yakni PT Adhi Karya. "Belum dibayar karena kita masuk ke ranah hukum yang betul-betul membingungkan," ujarnya.

Saat ini, PT JM berada di bawah kepemilikan Ortus Holdings. Sampai saat ini, Ortus dan Adhi masih terlibat dalam konflik harga tiang.

Adhi meminta Ortus melunasi pembayaran tiang yang harganya mencapai Rp 193 miliar, sementara Ortus mengklaim biaya yang harus mereka bayarkan hanya Rp 130 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com