Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustus, 4 Blok Rusun Pulogebang Diperkirakan Rampung

Kompas.com - 30/06/2014, 14:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan rumah susun (rusun) Pulogebang sudah hampir rampung. Diperkirakan empat blok baru di rusun tersebut rampung pada Agustus 2014.

Dua dari empat blok tersebut dikerjakan oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI. Dua blok lainnya dibangun oleh Dewan Pimpinan Pusat Real Estate Indonesia (DPD REI) Jakarta.

Empat blok baru rusun Pulogebang ini berada di sekeliling atau di tengah empat blok lama yang sudah berdiri. Pembangunan rusun ini, dimulai sekitar September 2013 lalu setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan peletakan batu pertama.

Pantauan Kompas.com, Senin (29/6/2014), dua blok milik Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI tengah dalam tahapan pengecatan.

Para pekerja telihat sudah memasangkan teralis untuk bagian balkon. Dua blok ini dicat berwarna putih dan abu-abu. Selasar gedung juga telah dikeramik. Jendela tiap unit juga telihat sudah terpasang.

Dua blok ini terlihat hampir rampung dikerjakan, tetapi, untuk dua blok dari DPD REI, masih dalam proses pengerjaan.

Pengecatan terlihat belum dilakukan. Batu bangunan masih dapat terlihat dan belum diplester. Bagian balkon atau teras belakang tiap unitnya juga masih dalam tahap pengerjaan. Jumlah pekerja juga terlihat lebih banyak pada dua blok dari DPD REI.

Wakil Ketua DPD REI DKI Jakarta, Didik Riyanto mengatakan, pembangunan dua blok rusun yang dikerjakan sudah sesuai dengan jadwal. Menurutnya, sejauh ini tidak ada kendala dalam pembangunan.

"Tidak ada kendala, dan masih sesuai jadwal," ujar Didik, saat dihubungi wartawan, Senin siang.

Terkait bangunan yang belum diplester, pihaknya mengatakan hal itu memerlukan penyesuaian. "Jadi tidak seperti Bandung Bondowoso, dalam sekejap langsung jadi. Tapi disesuaikan dengan sekuens bangunan. Kalau sudah layak diplester, baru diplester," ujar Didik.

Pembangunan dua blok ini adalah kewajiban dari 18 pengembang. Dua blok berkapasitas total 160 unit tersebut, rencananya akan diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta pada Agustus 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com