Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Batasan Umur Penonton, Panitia Konser Salam Dua Jari Tak Kompak

Kompas.com - 05/07/2014, 15:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Panitia Konser Salam Dua Jari Menuju Kemenangan Jokowi-JK, di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7/2014), membagi pintu masuk menjadi tiga. Masing-masing pintu VIP khusus untuk tamu undangan dan artis serta pintu merah dan biru untuk relawan dan simpatisan.

Di pintu VIP, para tamu undangan dapat masuk dengan mudah karena telah memiliki akses. Sementara itu, di pintu merah dan biru, antrean para relawan dan simpatisan mengular hingga pagar GBK.

Seorang pria menghampiri koordinator lapangan yang berjaga di pintu VIP untuk meminta masuk. Namun, koordinator lapangan tersebut menolaknya. Bukan karena pria tersebut bukanlah tamu undangan, melainkan karena ia membawa anak usia sekolah.

"Di bawah 17 tahun tidak boleh masuk, Pak. Sudah aturan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu)," ujar koordinator lapangan yang enggan disebut namanya.

"Saya dari Yogya lho, Pak," ujar pria itu memelas.

Koordinator lapangan itu kembali menolak. Pria itu beserta anak dan istrinya pun pergi meninggalkan pintu VIP.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di pintu merah, anak-anak kecil bersama orangtuanya dibiarkan masuk dengan barisan terpisah.

Saat ditanya mengenai batasan usia pengunjung, panitia tidak tahu ada larangan masuk untuk anak-anak. "Boleh masuk, tetapi dipisahkan barisannya di sisi kiri," ujarnya.

Seorang pengunjung menyahut pertanyaan Kompas.com bahwa anak-anak semestinya tidak dilarang masuk karena menurutnya konser itu bukan dalam rangka kampanye.

"Ini kan bukan kampanye. Untuk hiburan saja. Enggak apa-apalah," sahutnya.

Di lapangan utama, terlihat para relawan dan simpatisan menyemut di depan panggung. Aparat kepolisian yang berjaga memperkirakan jumlah mereka mencapai 80.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Gak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com