Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dua Hari Lagi Balai Uji Kir Kedaung Angke Ditempati 'Penghuni' Kali Angke"

Kompas.com - 24/07/2014, 15:03 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kondisi Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) atau yang lebih dikenal sebagai Balai Uji Kir Kedaung Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, terlihat tidak terawat dan terbengkalai.

Seperti diketahui, layanan uji kir di tempat itu sudah ditiadakan sejak Kamis (24/72014) sejak terkena sidak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Pantauan Kompas.com pada Kamis siang, tempat tersebut tampak sudah tidak terawat, jalan aspalnya berlubang, ruang tunggu uji kir pun tidak terpelihara, seperti tempat yang tidak pernah dihuni. Belum lagi alat-alat uji kir yang digunakan pun banyak yang berkarat.

Tentang tempat kerjanya, seorang pegawai Balai Uji Kir Kedaung Angke berkelakar. Dia mengatakan, tempat itu seperti tidak bertuan dan angker.

"Dua hari lagi juga jadi tempat tinggalnya 'Mbah Angke', penunggu Kali Angke," kelakar pegawai itu.

Sementara itu, salah satu penanggung jawab Balai PKB Kedaung Angke, Koesmiyanto, mengakui bahwa kondisi Balai PKB Kedaung Angke sudah tidak layak.

"Kondisi di sini (Balai PKB Kedaung Angke) memang sudah tidak layak. Hal tersebut karena sejak tahun 2011 kontrak dengan pihak swasta sudah habis," ujar Koesmiyanto saat ditemui di Balai PKB Kedaung Angke, Kamis siang.

Seharusnya, lanjut dia, sudah ada serah terima dari pihak swasta ke pihak Pemda DKI Jakarta karena sejak tahun 2011 kontrak sudah habis. Namun, sampai saat ini belum ada serah terima tersebut sehingga pihaknya belum bisa mengajukan anggaran ke Pemda DKI.

Ia mengungkapkan, alat uji layak di tempat tersebut sudah lama sehingga sudah tidak maksimal, "Karena pengajuan yang masih terkendala, paling kami hanya melakukan perawatan saja," ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, tempat tersebut sering digenangi banjir yang juga menjadi penyebab kerusakan di PKB Kedaung Angke.

Ia menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih belum mengetahui apakah tempat tersebut akan direnovasi atau tidak.

"Masih menunggu kepastian, berkas-berkas kami untuk sementara juga dipindahkan terlebih dahulu ke PKB Ujung Menteng. Pusatnya kan di sana," ujarnya.

Adapun setiap harinya PKB Ujung Menteng melayani 500 kendaraan untuk uji kir. Pelayanan pada hari biasa dibuka sejak pukul 06.00 hingga pukul 14.00, sedangkan pada bulan Ramadhan sejak pukul 08.00 hingga pukul 14.00.

Seperti diberitakan, Ahok marah besar bahkan mengancam akan memecat seseorang yang berseragam Dinas Perhubungan setelah di mejanya ditemukan segepok uang pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com