Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lany Menghilang Saat Ulang Tahun Ibunya

Kompas.com - 01/08/2014, 18:34 WIB
Desy Afrianti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang karyawati Bank Internasional Indonesia (BII), Lany Melyana (29), dinyatakan hilang dari rumahnya di Kavling Semper, Jalan Cisanggarung, Blok D Nomor 117, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, selama sepekan lebih.

Anak bungsu dari empat bersaudara itu dinyatakan hilang oleh keluarga sejak Rabu (23/7/2014).

Padahal, saat tanggal itu, Lany biasa merayakan hari ulang tahun ibunya, Berta Silaban (61). Keluarga pun melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Utara dengan nomor laporan LP/4873/b/VII/2014/pmj/resju/tanggal 25 Juli 2014.

Lely Madame (38), kakak kandung Lany, mengungkapkan, ia dan keluarga sudah melakukan segala upaya untuk mencari adik bungsunya itu, tetapi belum menemukan titik terang.

"Saya telepon nomor HP dan SMS, tetap tidak aktif. Lalu saya kirim pesan ke akun Facebook-nya, tetap juga tidak ada jawaban. Padahal bila pulang telat, dia selalu menelepon untuk memberi kabar," kata Lely, Jumat (1/8/2014).

Sebelum menghilang, Lany berangkat kerja ke kantornya di kawasan Sudirman Central Business District, Jakarta Selatan, seperti biasa. Seingat Lely, kala itu Lany mengenakan kemeja warna ungu dan tidak terlihat bahwa ia akan pergi dari rumah selama berhari-hari.

Meski demikian, kata Lely, ada sedikit keanehan sepekan sebelum Lany meninggalkan rumah. Menurut Lely, adiknya yang masih melajang itu setiap malam sering menelepon seseorang. "Cukup lama, bisa satu hingga dua jam," ujar Lely.

Lely berharap, apabila melihat adiknya, masyarakat bisa melaporkan informasi itu ke kantor polisi terdekat atau menyambangi rumahnya. Adapun ciri-ciri Lany adalah berambut pendek, hitam, lurus, berkulit putih, dan berkacamata.

Hal senada diungkapkan oleh Hasta (29), teman sekantor Lany. Menurut Hasta, sebelum menghilang, Lany tampak gelisah seperti sedang memikirkan sesuatu. Hasta juga sempat mengajak Lany pulang bersama seperti hari-hari sebelumnya.

"Tumben sekali, ia menolak. Katanya mau pulang cepat untuk merayakan ulang tahun ibunya. Akhirnya, saya pulang duluan," kata Hasta.

Hasta menambahkan, ia sempat melihat Lany menarik uang dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di kantornya sebesar Rp 1,5 juta.

Sementara itu, Kepala Sub Unit Kejahatan dan Kekerasan Inspektur Dua Yayan Heri mengatakan, polisi sudah memeriksa orang-orang dekat Lany, seperti anggota keluarga dan mantan pacarnya. "Besok kami akan memeriksa teman sekantor Lany. Saat ini belum diketahui Lany di mana dan bersama siapa," kata Yayan. (Fitriyandi Al Fajri)

Baca juga: Ponsel Lany Tidak Aktif, Keluarga Kirim Pesan lewat Facebook

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com