Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Uji Kir, Sopir Antre sejak Dini Hari

Kompas.com - 14/08/2014, 13:19 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perjuangan yang melelahkan bagi para sopir truk yang akan melakukan uji kir. Mereka harus rela mengantre sejak pagi buta. Salah seorang sopir truk, Teguh (29), mengaku berangkat dari tempat kerjanya di Kalideres sejak pukul 03.00 pagi.

"Sampai sini dan mulai ngantre sejak pukul 04.00, itu pun sudah ramai sekali," kata Teguh di Kantor Pengujian Kendaraan Bermotor Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (14/8/2014). Ia mengaku sudah dua kali bolak-balik datang ke PKB Cilincing.

"Seharusnya sudah diperpanjang sejak tanggal 8 Agustus kemarin, tetapi mau bagaimana lagi," ujarnya.

Ia berharap agar pemerintah dapat memberikan tempat uji kir lagi selain tiga tempat yang sudah ada. Selain Cilincing, dua tempat uji kir lainnya ada di Ujung Menteng dan Pulogadung.

"Maunya dibuka lagi tempat uji kir di Kedaung Angke, atau buat tempat baru lagilah, capek juga kalau numpuk begini," ucapnya.

Hal senada diungkapkan sopir truk lainnya, Edi (31). Ia berharap agar pemerintah bisa menyediakan tempat uji kir lagi setelah tempat serupa di Kedaung Angke ditutup sejak 4 Agustus kemarin.

Pandangan serupa disampaikan Koordinator Balai Uji PKB Cilincing, Henky Suhendra. Ia mengungkapkan, pelimpahan dari PKB Kedaung Angke memaksa para sopir truk yang ingin melakukan uji kir datang sejak dini hari.

"Bahkan, ada loh yang menginap, tetapi tidak kami perbolehkan di dalam area PKB. Kalau memang mau nginap, di luar wilayah balai uji," kata Henky. Dia juga berharap agar pemerintah segera membuat satu tempat uji kir. Bila terus dipaksakan, maka hal ini justru memperpendek usia alat uji tersebut.

Dia pun mengatakan, kurangnya sumber daya manusia juga menjadi salah satu kendala, terlebih lagi dengan adanya pelimpahan otomatis terhadap porsi kerja para petugas. "Kalau nanti terlalu capek, bisa saja mengujinya asal-asalan," ucapnya.

Seperti diketahui, layanan uji kir di PKB Kedaung Angke sudah ditiadakan setelah adanya sidak pada Rabu (23/7/2014) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ahok marah besar, bahkan mengancam akan memecat seseorang yang berseragam Dinas Perhubungan DKI Jakarta setelah adanya temuan segepok uang pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000 di mejanya. Akibat dari hal ini, kendaraan yang akan melakukan uji kir diarahkan ke PKB Cilincing, PKB Ujung Menteng, dan PKB Pulogadung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com