Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Sidang MK, Polda Banten Siagakan Personel di Pintu Masuk ke Jakarta

Kompas.com - 20/08/2014, 20:56 WIB
SERANG, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Banten menyiagakan pengamanan di sejumlah pintu masuk ke Jakarta menjelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam persidangan sengketa Pemilihan Presiden 21 Agustus 2014.

Kepala Kepolisan Daerah (Kapolda) Banten, Brigjen Pol M Zulkarnain mengatakan, Polda Banten sudah menyiapkan pengamanan di beberapa titik terutama pintu masuk dari Banten ke Jakarta.

"Beberapa titik yang harus saya siapkan pasukan jika ada gerakan massa yang ke Jakarta," kata Brigjen Pol M Zulkarnaen di Banten, Rabu (20/8/2014)

Menurutnya, pasukan yang disiapkan berada di, antara lain, pintu Tol Merak, Pintu Tol Cilegon Barat dan Cilegon Timur, Pintu Tol Serang Barat dan Serang Timur.

"SOP (standard operating procedure) sudah diberikan arahan kepada anggota termasuk Perwira Pengendalinya," katanya.

Ia mengatakan, setiap titik penjagaan dilengkapi dengan perlengkapan Pengendali Huru Hara (PHH) dan kendaraan perintis lainnya. Pada setiap titik disiagakan personil dari Polda Banten masing-masing 50 orang anggota dan gabungan dengan anggota masing-masing polres 20 orang anggota polisi.

"Kami juga terus berkordinasi dengan Polda Metro Jaya," katanya.

Sedangkan pengamanan di Mapolda Banten, ada satu Kompi Brimob dan dua Kompi Sabhara yang bersiaga. Selain itu, pihak Polda Banten juga berkoordinasi dan meminta bantuan dari TNI melalui Korem 064/ Maulana Yusuf.

"Pengamanan sudah disiapkan di titik-titik tersebut mulai sore ini," katanya.

Sementara itu, puluhan anggota polisi sudah berjaga-jaga di gerbang tol Serang Barat dan memeriksa setiap kendaraan yang masuk ke dalam tol Jakarta-Merak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com