Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Rp 50 Juta untuk "Nobar", Cara Ahok Mengetuk Hati Pegawai Negeri

Kompas.com - 28/08/2014, 08:20 WIB
Ichsan Suhendra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggelar acara nonton bareng film Negeri Tanpa Telinga, Rabu (27/8/2014) malam, dengan menyewa satu teater. Lewat acara ini, Basuki berniat mengetuk hati para pegawai negeri di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Kita kan ada anggaran dari (Dinas) Kominfo, (juga) ada anggaran operasional pribadi saya. Ya habis sekitar Rp 50 juta sama makan, enggak terlalu mahal untuk 500 orang,” ujar Basuki seusai nonton bareng, di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.

Pegawai negeri yang diajak Basuki nonton bareng film ini bukan hanya pejabat teras, melainkan dari lurah sampai Sekretaris Daerah DKI. Meski begitu, beberapa kursi dari teater yang disewa terlihat kosong. Basuki tak menampik pemandangan itu. 

“Ada beberapa yang berhalangan hadir, lagi penyuluhan dan sebagainya. Mereka kasih tahu saya kalau berhalangan hadir, makanya beberapa bangku kosong,” ujar lelaki yang punya nama sapaan Ahok ini.

Mengetuk hati

Dengan nonton bareng film tersebut, Basuki berharap para pegawai negeri di DKI terketuk hati untuk tak melakukan korupsi. Menurut dia, film merupakan sarana yang efektif untuk mengajarkan sesuatu tanpa menggurui.

“Saya ajak teman-teman DKI ke sini bukan untuk merasa kuat. Tidak ada yang imun terhadap korupsi, termasuk saya. Di sini kita bukan untuk menghakimi siapa pun, tapi untuk mencegah agar kita tidak menjadi atau lebih buruk dari karakter yang ada di dalam film,” lanjut Basuki.

Negeri Tanpa Telinga bercerita mengenai Naga, diperankan Teuku Rifnu Wikana, seorang tukang urut yang menangani berbagai orang penting, termasuk ketua partai dan calon presiden.

Selama mengurut mereka, Naga banyak mendengar keluh kesah, intrik partai, hingga korupsi. Film yang disutradarai Lola Amaria ini juga dibintangi Ray Sahetapy, Lukman Sardi, dan Tata Ginting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com