Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Chicago Lebih Parah, Jakarta Masih Ketolong

Kompas.com - 02/09/2014, 17:31 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat menyebabkan trotoar jalan kian menyempit. Proyek itu juga menimbulkan kemacetan, sehingga dikeluhkan warga Jakarta khususnya pekerja yang setiap hari melintasi jalan tersebut.

Lalu apa tanggapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta?

"Memang tidak ada pilihan. Kalau tidak ada pilihan bagaimana lagi," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Basuki mengatakan, saat ini tidak ada pilihan lain untuk memberikan solusi kemacetan di Ibu Kota. Ini, kata Basuki, merupakan risiko yang harus diambil dalam menata transportasi jangka panjang.

Pria yang akrab disapa Ahok ini pun membandingkan kondisi Jakarta dengan Chicago, Amerika Serikat. Menurut dia, Chicago masih lebih buruk dari segi tata kotanya dibandingkan dengan Jakarta. Namun, Chicago berhasil membangkitkan kotanya dalam pembangunan transportasi. 

"Chicago lebih parah, mungkin ada hubungannya dengan film Al-Capone. Semua gedung dibangun dengan begitu kacau, lebarnya tidak dipikirkan. Lalu mereka bangun rel di atas jalan. Estetikanya sudah paling jelek kalau di Chicago. Jakarta masih ketolong, beberapa itu kami bangun di belakang gedung," ujar Ahok. 

Ahok juga menanggapi pejalan kaki yang mengeluh soal trotoar menyempit imbas dari proyek MRT. Apalagi, pengendara motor kerap menjadikan trotoar sebagai jalan alternatif untuk menghindari kemacetan. 

Menurut Ahok, hal ini menjadi bahan penertiban untuk Dinas Perhubungan DKI Jakarta. "Nanti ditertibkan. Itu soal penertiban," ucap Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com