Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lamborghini Lulung Belum Laik Jalan, Mengapa?

Kompas.com - 04/09/2014, 13:21 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lantas Polda Metro Jaya telah memeriksa formulir A mobil Lamborghini Gallardo milik Abraham Lunggana atau biasa disapa Haji Lulung kepada bea dan cukai.

Hasilnya, bea dan cukai memastikan bahwa formulir A Lamborghini Lulung benar dikeluarkan oleh mereka. "Kami cek form A-nya ke bea dan cukai. Mereka sudah mengirim surat resmi bahwa form A mobil tersebut benar mereka yang keluarkan," ujar Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Direktorat Lantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hindarsono di kantor Ditlantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Kamis (4/9/2014).

Hindarsono mengatakan, berdasarkan keaslian formulir A, Lamborghini milik Lulung dapat dipastikan bukan mobil ilegal atau selundupan.

Mobil itu sudah melalui proses pengiriman yang sesuai dengan aturan. Hanya, mobil belum laik jalan karena belum dilengkapi surat-surat kendaraan. Surat-surat belum dapat diproses karena faktur belum keluar.

Faktur inilah yang menghambat pengurusan surat-surat kendaraan Lamborghini milik Lulung. Hindarsono mengatakan, proses pengeluaran faktur bagi mobil impor memang memakan waktu lebih lama, yaitu sekitar enam bulan.

Ketika sempat diamankan di Ditlantas Polda Metro Jaya, faktur Lamborghini Lulung baru akan keluar dua bulan lagi. Dengan demikian, sampai faktur keluar dan surat-surat kendaraan selesai diurus, Lamborghini milik Lulung tetap dalam keadaan belum laik jalan. Mobil itu pun tidak diperkenankan untuk dibawa ke jalan hingga surat-surat selesai diproses.

Seperti diberitakan, masyarakat belum lama ini dihebohkan dengan keberadaan Lamborghini Gallardo berwarna hijau milik salah satu anggota DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana. [Baca: Lulung: Saya Proaktif Menyerahkan Mobil Sebelum Polisi Memanggil]

Abraham Lunggana atau yang biasa disapa Lulung ini memamerkan mobil mewah tersebut pada pelantikan 106 anggota DPRD DKI, Senin (25/8/2014) di halaman Gedung DPRD DKI Jakarta.

Namun, mobil bernomor polisi B 1285 SHP itu ternyata tidak berizin. Polisi memastikan bahwa nomor polisi Lamborghini milik Haji Lulung tidak terdaftar. Hindarsono telah memeriksa nomor polisi B 1285 SHP dari Lamborghini Gallardo milik anggota DPRD DKI ini. Hasilnya, nomor polisi tersebut tidak terdaftar di Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com