Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Feby Lorita Caci Maki Terdakwa Usai Sidang

Kompas.com - 08/09/2014, 17:17 WIB
DEPOK, KOMPAS.com - Usai sidang lanjutan kasus pembunuhan Feby Lorita (31) dengan terdakwa utama Asido April Parlindungan Simangunsong (22) di Pengadilan Negeri (PN) Depok, Senin (8/9/2014) sore, kericuhan sempat terjadi antara keluarga Feby dengan keluarga Asido.

Setelah majelis hakim yang diketuai Sapto Supriyono dengan hakim anggota Rina Zein, dan Hasanuddin, memutuskan sidang akan dilanjutkan Senin (15/9/2014) minggu depan, terdakwa Asido kemudian dibawa kembali ke ruang tahanan.

Sebelumnya Daniel Hamonangan Simangunsong (38) kakak Asido yang sudah dipidana 8 bulan karena ikut menyembunyikan mayat Feby, sempat dihadirkan ke ruang sidang untuk menjadi saksi mahkota.

Karena batal disidang, Daniel juga kembali digiring, ke ruang tahanan PN Depok yang berjarak hanya sekitar 10 meter dari ruang sidang.

Saat Daniel digiring dengan kawalan petugas Kejakasaan Negeri Depok, Marlina (36), kakak kandung Feby, mencoba mendekati Daniel dan memakinya.

"Kamu jangan tutupi kelakuan adikmu yang membunuh. Dasar keluarga pembunuh," kata Marlina.

Tangan Marlina hampir saja menyentuh dan mendorong Daniel. Namun petugas kejaksaan berhasil mencegahnya. Meskipun demikian, Marlina terus memaki Asido dan Daniel yang sudah berada di dalam tahanan PN Depok.

"Lu semua pembunuh tapi coba menutupi. Apa hak lu bunuh adik gue," kata Marlina.

Teriakan Marlina ini tampaknya menyulut emosi keluarga Asido dan Daniel yang juga hadir dalam persidangan.

"Hey, ada pengadilan, jangan ngomong sembarangan. Semuanya ada di pengadilan," kata salah seorang perempuan, yang menurut informasi adalah ibu Asido dan Daniel.

"Anakku sepertinya memang bersalah, tapi biar pengadilan yang memutuskan hukumannya," katanya dengan nada tinggi.

Hal itu justru makin membuat Marlina kesal. "Sudah jelas dia ngebunuh adik gue. Kalau keluarga kalian yang dibunuh bagaimana," kata Marlina.

Menurut Marlina, kesaksian dari Daniel dan Asido dalam sidang-sidang sebelumnya coba membuyarkan fakta bahwa Asidolah yang membunuh Feby. 

Marlina akhirnya coba ditenangkan salah satu kerabatnya. Kejadian itu tidak menimbulkan kericuhan lebih lanjut. Petugas keamanan PN Depok akhirnya memisahkan kedua kelompok. (Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com