"Sudah susah dikenali lagi, ahli waris juga bingung makam (keluarga) di mana ya," tutur petugas makam Kampung Apung, Nurman (54), Senin (6/10/2014).
Nurman menceritakan saat lahan makam yang terendam sempat dikeringkan sementara, terlihat fisik makam berupa tanah yang disertai batu nisan sudah mulai rusak. Adapun batu nisan yang menuliskan nama keluarga yang meninggal sudah rusak, pudar, bahkan hilang sehingga sulit mengenali makam.
Para ahli waris yang telah mengecek ke Kampung Apung langsung, ujar Nurman, hanya berusaha mengetahui letak makam dengan ingatan seadanya. Sedangkan pendataan makam untuk relokasi ke TPU Tegal Alur oleh ahli waris pun belum rampung.
Kini kondisi lahan makam kembali terendam penuh. Genangan yang menaungi makam tersebut pun ditumbuhi oleh eceng gondok dan tanaman liar.
Rencana relokasi makam terendam itu telah diwacanakan oleh pemerintah administrasi Jakarta Barat sejak 26 Maret 2014. Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi yang memimpin langsung kegiatan apel gabungan pembersihan Kampung Apung mencanangkan target mengeringkan makam terendam dan merelokasi ke TPU Tegal Alur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.