Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Mencurigakan di Kantor Jokowi Ternyata Batu Bata

Kompas.com - 13/10/2014, 21:56 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah benda mencurigakan yang ditemukan di kompleks Balaikota, Jakarta, Senin (13/10/2014) malam, dipastikan bukan bahan peledak. Benda itu berisi dua batu bata yang ditumpuk lalu dibungkus kertas dan plakban.

Kepastian didapat setelah personel penjinak bom Polda Metro Jaya mengidentifikasi benda itu. Setelah tiga kali identifikasi, yakni dengan meneliti benda dari jarak dekat, polisi baru berani memastikan jenis benda tersebut.

"Ternyata isinya dua batu bata diikat tali rafia lalu dibungkus kertas koran, aluminium foil, dan plakban," ujar Wakil Kepala Kepolisian Sektor Metro Gambir Kompol Kasmono di lokasi kejadian.

Sempat ada kecurigaan kuat bahwa benda itu merupakan bahan peledak. Sebab, pada identifikasi pertama, alat metal detector berbunyi ketika didekatkan ke benda itu. Belakangan, baru diketahui bahwa bunyi itu muncul karena adanya aluminium foil.

Soal keberadaan benda mirip kabel, Kasmono memastikan bahwa benda itu adalah tali rafia yang dipotong dan sengaja dicuatkan ke luar. Meski demikian, benda ini dibawa ke pusat laboratorium forensik sebagai barang bukti.

Kasmono belum mau berkomentar terkait latar belakang keberadaan benda tersebut. "Benda ini dibawa dulu. Kami akan selidiki lebih lanjut kenapa benda ini ada di sini," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, benda mencurigakan ditemukan di tepi lapangan upacara Balaikota, depan gedung Blok G atau di samping kantor gubernur DKI Jakarta. Benda tersebut dibalut kertas dan plakban, teronggok di area tanaman di tepi lapangan.

Benda mencurigakan itu ditemukan kali pertama oleh petugas pengamanan dalam (pamdal) Balaikota, sekitar pukul 19.45 WIB. Petugas lalu menghubungi polisi. Selama proses identifikasi, area dalam radius lima meter dari lokasi dipasangi garis polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com